Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Orif Supracondiler Humeri Dextra Dengan Modalitas Infra Merah Dan Terapi Latihan

Latar Belakang: Menurut letak dan kerusakan jaringan yang berbeda pada masing-masing fraktur sehingga menghadirkan suatu bentuk masalah berlainan pula. Seperti pada fraktur humeri yang dilakukan pemasangan ORIF berupa plate (lempengan) and screw (sekrup), fraktur di daerah ini, dapat terjadi komplik...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Cartoyo, Cartoyo (Author), , Umi Budi Rahayu SST FT, M.Kes (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_26877
042 |a dc 
100 1 0 |a Cartoyo, Cartoyo  |e author 
700 1 0 |a , Umi Budi Rahayu SST FT, M.Kes  |e author 
245 0 0 |a Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Orif Supracondiler Humeri Dextra Dengan Modalitas Infra Merah Dan Terapi Latihan 
260 |c 2013. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/26877/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/26877/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/26877/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/26877/4/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/26877/5/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/26877/6/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/26877/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/26877/8/LAMPIRAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/26877/10/NASKAH__PUBLIKASI.pdf 
520 |a Latar Belakang: Menurut letak dan kerusakan jaringan yang berbeda pada masing-masing fraktur sehingga menghadirkan suatu bentuk masalah berlainan pula. Seperti pada fraktur humeri yang dilakukan pemasangan ORIF berupa plate (lempengan) and screw (sekrup), fraktur di daerah ini, dapat terjadi komplikasi-komplikasi tertentu, seperti kekakuan sendi siku. Disini penulis membahas kekakuan sendi siku dextra post ORIF (Open Reduction Internal Fixation). Dengan adanya kekakuan sendi siku ini, timbul beberapa gangguan yaitu adanya nyeri, bengkak (oedema), keterbatasan lingkup gerak sendi siku. Untuk mengatasi hal tersebut banyak teknologi fisioterapi antara lain: hidroterapi, aktino terapi, elektroterapi, terapi latihan, berdasarkan efektifitas manfaat penulis mengambil modalitas fisioterapi, yaitu sinar infra merah dan terapi latihan. Tujuan: Untuk mendapatkan gambaran peran Fisioterapi sinar infra merah dan terapi latihan bisa mengurangi nyeri, mengurangi oedema, meningkatkan lingkup gerak sendi siku, meningkatkan kekuatan otot bicep brachii, dan meningkatkan kemampuan fungsional. Hasil: Setelah dilakukan tindakan terapi dengan sinar infra merah dan terapi latihan sebanyak 6 kali, diperoleh hasil: nyeri diam pada T1 sampai T5 bernilai satu (1). Sedangkan nyeri gerak pada T1 sampai T4 mengalami penurunan dengan nilai tiga (3), kemudian terjadi penurunan nyeri gerak pada T5 sampai T6 dengan nilai dua (2). Sedangkan nyeri tekan pada T1 sampai T4 bernilai satu (3). Kemudian terjadi penurunan nyeri tekan pada T5 sampai T6 dengan nilai dua (2). LGS meningkat pada sendi siku kanan, yaitu untuk gerakan pasif: fleksi dari T1 sampai T3 mempunyai nilai yang sama = 95°, dan mengalami peningkatan berturut-turut pada T3 bernilai = 97°, kemudian pada T4= 99° dan pada T6 menjadi =110°, ekstensi dari T1 sampai T6 = 0°. Untuk gerakan aktif : fleksi dari T1 sampai T3 = 90°, kemudian mengalami peningkatan pada T4 dengan nilai = 95°, selanjutnya pada T5 dan T6 juga mengalami peningkatan menjadi=98°, ekstensi dari T1 sampai T6 = 0°. Oedema menurun dalam satuan centimeter. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya oedema yang diukur pada condylus lateral keproximal+5 cm mengalami penurunan T1= 24,5 cm menjadi T6= 23,5 cm, kemudian dari condylus lateral keproximal+10 cm adalah T1= 22,5 cm menurun menjadi T6= 21,4 cm. Sedangkan dari condylus lateral kedistal+5 cm didapatkan hasil T1 = 25 cm menurun menjadi T6= 24,5 cm, condylus lateral kedistal+10 cm adalah T1= 23 cm menjadi T6=22,5. Kesimpulan : Dengan menggunakan infra merah dan terapi latihan dalam pelaksanaan adanya kemajuan yang ditemukan, tetapi pada pasien yaitu (1) sinar infra merah dapat mengurangi nyeri, (2) active exercise untuk meningkatkan kekuatan otot, (3) hold rilax untuk menambah lingkup gerak sendi, (4) sinar infra merah dapat mengurangi oedema, (5) hold rilax dapat mengurangi spasme. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a RM Therapeutics. Pharmacology 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/26877/ 
787 0 |n J100100023 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/26877/  |z Connect to this object online