Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Balok Tanpa Tulangan Beton Ringan Menggunakan Batu Apung Sebagai Agregat Kasar Dengan Bahan Tambah Kapur Dan Aluminium Pasta

Perkembangan teknologi konstruksi semakin pesat, untuk mengatasi berat sendiri bangunan ketika terkena beban gempa sekarang ini banyak dilakukan penelitian untuk menghasilkan beton ringan yang dapat diaplikasikan dalam infrastruktur yang ada. Di Indonesia beton ringan mulai dikenal sejak tahun 1995...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Nugroho, Bayu Prio (Author), , Ir. Suhendro Trinugroho, M.T (Author), , Ir. H. Aliem Sudjatmiko, M.T (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Perkembangan teknologi konstruksi semakin pesat, untuk mengatasi berat sendiri bangunan ketika terkena beban gempa sekarang ini banyak dilakukan penelitian untuk menghasilkan beton ringan yang dapat diaplikasikan dalam infrastruktur yang ada. Di Indonesia beton ringan mulai dikenal sejak tahun 1995 saat didirikannnya PT.Hebel Indonesia di Karawang Timur, Jawa Barat dengan hasil produksinya dinamakan Hebel. Karena di Indonesia banyak material yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai campuran beton ringan salah satunya yaitu batu apung, dalam penelitian ini akan dilakukan percobaan yaitu batu apung sebagai agregat kasar beton ringan yang akan dikombinasikan dengan bahan tambah kapur dan bahan pengembang beton yaitu aluminium pasta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kuat tekan dan kuat lentur balok tanpa tulangan beton ringan menggunakan batu apung sebagai agregat kasar dengan bahan tambah aluminium pasta dan kapur. Untuk mengetahui kuat lentur beton ringan Hebel. Untuk mengetahui perbandingan kuat lentur beton ringan menggunakan batu apung dan beton ringan Hebel. Persentase variasi bahan tambah aluminium pasta dan kapur yaitu 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10% dari berat semen dan setiap variasi 5 benda uji. Untuk uji kuat tekan menggunakan cetakan silinder dengan dimensi diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 25 benda uji. Untuk uji kuat lentur balok tanpa tulangan menggunakan cetakan balok dengan dimensi panjang 60 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm sebanyak 25 benda uji ditambah 5 benda uji Hebel. Mix design menggunakan metode road note no.4. pengujian dilakukan ketika benda uji berumur 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan silinder beton pada kode benda uji BN; BR-2,5; BR-5,0; BR-7,5; BR-10 berturut-turut diperoleh rata-rata nilai kuat tekannya yaitu 8,205 MPa; 4,131 MPa; 3,339MPa; 3,056 MPa; 2,829 MPa. Pertambahan tinggi pada benda uji silinder akibat beton mengembang diperoleh tinggi maksimum 97 mm dari tinggi awal 30 cm pada BR-10. Hasil pengujian kuat lentur balok tanpa tulangan pada kode benda uji BN; BR- 2,5; BR-5,0; BR-7,5; BR-10 berturut- turut diperoleh nilai kuat lenturnya yaitu 2,695 MPa; 1,728 MPa; 1,400 MPa; 1,145 MPa, 1,112 MPa. Pertambahan tinggi pada benda uji balok akibat beton mengembang dengan kode BR-2,5; BR-5,0; BR-7,5; BR-10 berturut-turut diperoleh 29 mm; 56 mm; 75 mm; 89 mm, hal ini berbanding lurus dengan variasi penambahan aluminium pastanya. Hasil uji kuat lentur beton ringan Hebel yaitu 0,914 MPa. Perbandingan kuat lentur beton ringan menggunakan batu apung sebagai agregat kasar dengan bahan tambah aluminium pasta dan kapur dengan beton ringan Hebel diperoleh persentase 52,9% pada BR-2,5; 65,3% pada BR-5,0; 79,8% pada BR-7,5; 82,2% pada BR-10.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/27107/1/3.Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27107/3/4.BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27107/4/5.BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27107/5/6.BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27107/7/7.BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27107/8/8.BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27107/10/9.BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27107/14/10.Daftar_pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27107/15/12.Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27107/18/2.Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdf