Hubungan Antara Konsumsi Kacang, Ikan dan Hasil Olahannya dengan Frekuensi Serangan Asma Pada Penderita Asma di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Pendahuluan: Prevalensi asma di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta meningkat 0,6% dari 6,2% tahun 2011 menjadi 6,8% tahun 2012. Penyebab tersering alergi makanan orang dewasa adalah kacangkacangan, ikan dan hasil olahan kacang dengan bahan dasar kedelai seperti tahu dan tempe ju...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Agusta, Ulfah Dian (Author), , dr. Annta Kern N. M.Si (Author), , Isnaini Herawati, SSt. FT, M. Sc (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pendahuluan: Prevalensi asma di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta meningkat 0,6% dari 6,2% tahun 2011 menjadi 6,8% tahun 2012. Penyebab tersering alergi makanan orang dewasa adalah kacangkacangan, ikan dan hasil olahan kacang dengan bahan dasar kedelai seperti tahu dan tempe juga dapat menimbulkan alergi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi kacang, ikan dan hasil olahannya dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan konsekutif sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 60 sampel. Konsumsi kacang, ikan dan hasil olahannya diperoleh dengan metode FFQ. Frekuensi serangan asma diperoleh dengan metode wawancara. Analisis data dengan menggunakan korelasi pearson product moment. Hasil: Jumlah subjek dengan frekuensi konsumsi kacang jarang 46,7%, frekuensi konsumsi olahan kacang sering 96,7%, frekuensi konsumsi ikan kadang 41,7%, frekuensi konsumsi olahan ikan tidak pernah 51,7%. Jumlah konsumsi kacang defisit 100%, jumlah konsumsi olahan kacang defisit 63,3%, jumlah konsumsi ikan defisit 98,3%, jumlah konsumsi olahan ikan defisit 100%. Kesimpulan: Ada hubungan antara konsumsi olahan kacang dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta. Tidak ada hubungan antara konsumsi kacang, ikan dan olahan ikan dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/27113/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27113/1/03._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27113/3/04._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27113/4/05._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27113/5/06._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27113/6/07._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27113/7/08._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27113/8/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27113/10/10._LAMPIRAN.pdf