Pengukuran Kinerja Supply Chain Management DenganPendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR)(Studi Kasus: UKM Batik Sekar Arum, Pajang, Surakarta)

Dewasa ini persaingan dalam dunia perindustrian menjadi tantangan utama bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas produksinya. Perusahaan dituntut untuk berpikir kreatif untuk mengimplementasikan strategi bersaing dengan menghasilkan barang/jasa yang lebih berkualitas, murah, dan cepat dibandingka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Wigaringtyas, Latifa Dinar (Author), , Hafidh Munawir, S.T., M.Eng (Author), , Mila Faila Sufa, S.T., M.T (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Dewasa ini persaingan dalam dunia perindustrian menjadi tantangan utama bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas produksinya. Perusahaan dituntut untuk berpikir kreatif untuk mengimplementasikan strategi bersaing dengan menghasilkan barang/jasa yang lebih berkualitas, murah, dan cepat dibandingkan dengan pesaing. Untuk itulah diperlukan pengukuran kinerja supply chain management (SCM) agar dapat meningkatkan daya saing dan loyalitas konsumen. UKM Batik Sekar Arum merupakan perusahaan produsen kain dan busana batik cap yang melakukan kegiatan SCM. Perusahaan terus berupaya untuk mengoptimalkan produksi kain batik hingga produk diterima oleh pelanggan. Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan pengukuran kinerja SCM. Penelitian ini membahas mengenai pengukuran kinerja SCM dengan pendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR) di UKM Batik Sekar Arum. Penelitian ini diawali dengan pembuatan hirarki awal yang didasarkan pada proses dalam SCOR, yaitu Plan, Source, Make, Delivery, dan Return dengan dimensi umum, yaitu Reliability, Responsiveness, Flexibility, Cost, dan Asset. Kemudian hirarki awal tersebut disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang kemudian dilakukan untuk mengukur kinerja SCM perusahaan. Identifikasi Key Performance Indicator (KPI) menjadi tolak ukur dalam pengukuran kinerja sedangkan normalisasi Snorm De Boer berfungsi untuk menyamakan nilai KPI tersebut. Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan selanjutnya untuk membantu dalam menentukan prioritas kriteriakriteria yang ada. Pengukuran kinerja SCM di UKM Batik Sekar Arum ini menghasilkan 24 KPI dan nilai kinerja tertinggi pada proses Source, sedangkan nilai terendah adalah Plan. Adapun nilai kinerja SCM perusahaan adalah 74,06. Nilai ini menunjukkan bahwa pencapaian kinerja SCM perusahaan tergolong kategori Good.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/27143/1/03._HALAMAN_JUDUL.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27143/3/04._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27143/6/05._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27143/7/06._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27143/8/07._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27143/9/08._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27143/10/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27143/11/10._Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27143/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf