Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo

Pemanfaatan tanaman herbal untuk pemeliharaan kesehatan dan gangguan penyakit saat ini sangat dibutuhkan dan perlu dikembangkan, terutama dengan melonjaknya biaya pengobatan. Pengelolaan hipertensi lansia secara farmakologi dapat dilakukan menggunakan obat-obatan modern yang bersifat kimiawi maupun...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Syaifuddin, Muh (Author), , Agus Sudaryanto, S.Kep., Ns., M.Kes (Author), , Hj. Arina Maliya, A.Kep., M.Si, Med (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pemanfaatan tanaman herbal untuk pemeliharaan kesehatan dan gangguan penyakit saat ini sangat dibutuhkan dan perlu dikembangkan, terutama dengan melonjaknya biaya pengobatan. Pengelolaan hipertensi lansia secara farmakologi dapat dilakukan menggunakan obat-obatan modern yang bersifat kimiawi maupun pengobatan secara herbalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan tanaman herbal pada lansia penderita hipertensi di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi, pendekatan penelitian adalah deskriptif. Metode pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling (sample bertujuan). Informan penelitian sebanyak 10 lansia yang dipilih dengan memperhatikan kriteria penelitian. Instrumen penelitian berupa panduan wawancara, catatan dan juga alat perekam (audio/wav). Teknik analisis data menggunakan metode Content Analysis. Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian ini menyimpulkan bahwa: Tanaman herbal yang dimanfaatkan atau digunakan dalam pengelolaan hipertensi adalah belimbing wuluh, belimbing manis, teh hijau, bawang putih, melon, mentimun, dan seledri. Cara meramu tanaman herbal dalam pengelolaan hipertensi adalah belimbing wuluh dan seledri diolah dengan cara direbus, teh hijau diolah dengan cara diseduh, sedangkan belimbing manis, bawang putih, melon, dan mentimun dikonsumsi secara langsung atau mentah tanpa pengolahan terlebih dahulu. Frekuensi penggunaan tanaman herbal dalam pengelolaan hipertensi untuk rebusan belimbing wuluh 1-2 kali sehari, belimbing manis dikonsumsi 2 buah sehari, teh hijau dikonsumsi 1-2 gelas sehari, bawang putih dikonsumsi 1-2 kali sehari, melon dikonsumsi 1 kali sehari, mentimun dikonsumsi 1- 2 buah sehari, dan rebusan daun seledri 2 sendok makan 2 kali sehari.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/27208/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27208/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27208/4/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27208/8/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27208/10/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27208/13/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27208/16/BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27208/19/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27208/21/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27208/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf