Uji Aktivitas Antibakteri Secara In Vivo Fraksi Semipolar Ekstrak Etanol Batang Inggu (Ruta angustifolia [L.] Pers) Terhadap Mencit Yang Diinfeksi Staphylococcus aureusdan Streptococcus mutans

Inggu (Ruta angustifolia [L.] Pers) merupakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat tradisional. Hasil penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak etanol batang inggu memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakt...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Permatasari, Mia Indria (Author), , Dr. Haryoto, M.Sc (Author), , Andi Suhendi M.Sc., Apt (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Inggu (Ruta angustifolia [L.] Pers) merupakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat tradisional. Hasil penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak etanol batang inggu memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri secara in vivo dari fraksi semipolar ekstrak etanol batang inggu terhadap mencit yang diinfeksi staphylococcus aureus dan streptococcus mutans, serta senyawa aktif yang bertanggung jawab sebagai antibakteri berdasarkan KLT. E kstrak etanol batang inggu didapat dari proses maserasi. Proses fraksinasi dilakukan dengan KCV menggunakan fase gerak heksan : kloroform. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode in vivo, yang merupakan metode yang menggunakan keseluruhan organisme hidup. Fraksi semipolar ekstrak etanol batang inggu dengan dosis 0,3;1,2 dan 2,14 g/kg diberikan pada mencit yang diinfeksi Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans. Jumlah koloni dihitung setelah perlakuan selama 24 jam. Aktivitas antibakteri pada Staphylococcus aureus yang iberikan fraksi semi polar ekstrak etanol batang inggu dengan dosis 0,3;1,2 dan 2,14 g/kg berturutturut adalah 80,27; 87,75dan 97,39%. Sementara aktivitas antibakteri pada Streptococcus mutans berturut-turut adalah 44,31; 84,56 dan 94,71%. Hasil identifikasi senyawa ditemukan senyawa flavonoid, terpenoid, alkaloid dan kuersetin.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/27520/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27520/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27520/4/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27520/5/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27520/8/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27520/9/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27520/13/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/27520/14/LAMPIRAN.pdf