Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Postprandial Pada Anggota Kepolisian Resor Karanganyar

LatarBelakang: Obesitas merupakan timbunan abnormal dari jaringan lemak berlebih di bawah kulit. Obesitas disebabkan karena intake makanan dengan jumlah yang lebih besar daripada penggunanya sebagai energi bagi tubuh (Guyton,2008). Obesitas merupakan faktor risiko utama terjadinya DM. Obesitas dapat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Kurniawan, Ivan (Author), , dr. Sumardjo Sp.PD (Author), , dr. Ganda Anang Sefri Ardiyanto (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_28146
042 |a dc 
100 1 0 |a Kurniawan, Ivan  |e author 
700 1 0 |a , dr. Sumardjo Sp.PD  |e author 
700 1 0 |a , dr. Ganda Anang Sefri Ardiyanto  |e author 
245 0 0 |a Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Postprandial Pada Anggota Kepolisian Resor Karanganyar 
260 |c 2014. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/28146/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/28146/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/28146/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/28146/4/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/28146/7/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/28146/8/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/28146/10/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/28146/11/LAMPIRAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/28146/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf 
520 |a LatarBelakang: Obesitas merupakan timbunan abnormal dari jaringan lemak berlebih di bawah kulit. Obesitas disebabkan karena intake makanan dengan jumlah yang lebih besar daripada penggunanya sebagai energi bagi tubuh (Guyton,2008). Obesitas merupakan faktor risiko utama terjadinya DM. Obesitas dapat membuat sel tidak sensitif terhadap insulin (resisten insulin). Insulin berperan meningkatkan ambilan glukosa di banyak sel dan dengan cara ini juga mengatur metabolisme karbohidrat, sehingga jika terjadi resistensi insulin oleh sel, maka akan mengakibatkan kadar gula darah postprandial mengalami peningkatan. TujuanPenelitian: Untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah postprandial pada anggota di Kepolisian Resor Karanganyar. MetodePenelitan: Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian berjumlah 70 sampel. Instrumen yang digunakan adalah microtoise dan timbangan berat badan untuk mengukur indeks massa tubuh, serta larutan gula 75gram sebagai pembebanan gula darah 2 jam. Hasil: Karakteristik pasien sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 62 sampel (88,6%). Terbanyak pada kelompok umur 51 tahun (27,1%). Sebagian besar sampel menunjukkan IMT normal (40%). Sampel dengan kadar gula darah post prandial meningkat sebanyak (48,6%) dan sampel pada kadar gula darah postprandial pada kategori normal (51,4%). Analisis stastistik menunjukkan ada hubungan antara IMT dengan kadar gula darah postprandial dengan nilai p 0,016 (p< 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah post prandial pada anggota Kepolisian Resor Karanganyar. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a R Medicine (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/28146/ 
787 0 |n J500100086 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/28146/  |z Connect to this object online