Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana) Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Pertumbuhan Bakteri Enterococcus faecalis

Latar Belakang : Alpukat merupakan buah yang kaya manfaat, selain menjadi bahan konsumsi masyarakat yang lezat, ternyata telah lama dipercaya dapat mengobati penyakit didalam rongga mulut. Didalam buah alpukat terdapat biji yang terbukti melalui penelitian ilmiah mengandung flavonoid, alkaloid dan t...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Damayanti, Asri (Author), , drg. Edi Karyadi, M.M (Author), , drg. Sartari Entin Yuletnawati, MDSc (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang : Alpukat merupakan buah yang kaya manfaat, selain menjadi bahan konsumsi masyarakat yang lezat, ternyata telah lama dipercaya dapat mengobati penyakit didalam rongga mulut. Didalam buah alpukat terdapat biji yang terbukti melalui penelitian ilmiah mengandung flavonoid, alkaloid dan tannin yang diduga mampu menghambat pertumbuhan bakteri sehingga ekstrak biji alpukat (Persea americana) diindikasikan memiliki daya antibakteri. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan konsentrasi optimum ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana) sebagai bahan irigasi saluran akar terhadap pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis. Metode Penelitian : Penelitian ini adalah eksperimental murni laboratories dengan metode post-test control group design only. Obyek penelitian adalah esktrak etanol biji alpukat (Persea americana) dan klorheksidin 2% terhadap Enterococcus faecalis yang ditanam pada media Mueller Hinton Agar (MHA) dengan menggunakan metode sumuran. Ekstrak etanol biji alpukat dengan konsentrasi 10%, 20%, 40% dan 80%. Pada media Mueller Hinton Agar dibuat sumuran sebanyak jumlah konsentrasi ekstrak, klorheksidin 2% sebagai kontrol positif dan untuk media yang sudah diolesi bakteri Enterococcus faecalis, dimana biakan sudah distandarisasi dengan standar Brown III terlebih dahulu, selanjutnya akuadest murni sebagai kontrol negatif. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam kemudian zona hambat yang terbentuk diukur. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji one way ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji alpukat (Persea americana) mempunyai daya antibakteri terhadap Enterococcus faecalis pada konsentrasi 10%, 20%, 40% dan 80%, masing-masing dengan diameter zona hambat sebesar 2,32 mm, 4,32 mm, 5,92 mm dan 6,30 mm. Sedangkan pada klorheksidin 2% terbentuk diameter zona hambat sebesar 12,25 mm. Kesimpulan : Ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana) memiliki efektivitas dan konsentrasi optimum ekstrak etanol biji alpukat 80% terhadap pertumbuhan Enterococcus faecalis.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/28357/1/Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28357/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28357/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28357/5/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28357/7/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28357/8/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28357/9/Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28357/10/Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28357/13/Naskah_Publikasi.pdf