Representasi Fashion Sebagai Kelas Sosial dalam Film (Studi Semiologi Representasi Fashion Sebagai Kelas Sosial dalam Film The Devil Wears Prada dan Confessions of a Shopaholic)

Penelitian ini menganalisis bagaimana fashion sebagai suatu fenomena, dimana fashion menjadi salah satu cara dalam mengkomunikasikan identitas kelas sosial seseorang. Fenomena tersebut ditunjukkan dalam film The Devil Wears Prada dan Confessions of a Shopaholic yang digunakan sebagai objek penelitia...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Mutmainah, Arifianti (Author), , Rinasari Kusuma, M.I.Kom (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini menganalisis bagaimana fashion sebagai suatu fenomena, dimana fashion menjadi salah satu cara dalam mengkomunikasikan identitas kelas sosial seseorang. Fenomena tersebut ditunjukkan dalam film The Devil Wears Prada dan Confessions of a Shopaholic yang digunakan sebagai objek penelitian. Dalam kedua film tersebut pakaian digambarkan sebagai bagian penting dalam kehidupan kerja dan industri fashion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menginterpretasikan tanda-tanda mengenai fashion sebagai kelas sosial yang ditunjukkan dalam film The Devil Wears Prada dan Confessions of a Shopaholic. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif kualitatif dengan pendekatan metodologi semiotika komunikasi. Studi semiotika yang digunakan adalah semiotika Roland Barthes, dimana untuk mencari makna menggunakan denotasi yang merupakan signifikasi tahap pertama, konotasi yang merupakan signifikasi tahap kedua, dan mitos yang digunakan untuk mendukung makna yang ada. Studi semiotik digunakan untuk menganalisis tanda-tanda fashion yang terdapat pada kedua film yang digunakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dalam film The Devil Wears Prada dan Confessions of a Shopaholic menunjukkan tanda-tanda mengenai fashion sebagai kelas sosial. Fashion dalam kedua film tersebut ditunjukkan sebagai fashion kelas atas karena menggunakan atribut fashion yang berasal dari merek terkenal dan dengan harga yang mahal. Identitas kelas sosial ditunjukkan melalui merek/brand fashion, jenis pakaian, bahan pakaian, warna pakaian, aksesoris, dan fashion itu sendiri sebagai gambaran status sosial.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/28385/21/Naskah_Publikasi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28385/1/Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28385/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28385/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28385/5/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28385/8/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28385/10/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28385/13/DAFTAR_PUSTAKA.pdf