Pendidikan Karakter Religius Dan Kemandirian Pada AnakBerkebutuhan Khusus (Studi Kasus pada Kelas B Tuna RunguWicara di Sekolah Luar Biasa Negeri Jepara)
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pendidikan karakter religius dan kemandirian pada anak berkebutuhan khusus pada kelas B tuna rungu wicara di SLB Negeri Jepara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan strategi studi kasus. Teknik pengumpulan datanya d...
Bewaard in:
Hoofdauteurs: | , |
---|---|
Formaat: | Boek |
Gepubliceerd in: |
2014.
|
Onderwerpen: | |
Online toegang: | Connect to this object online |
Tags: |
Voeg label toe
Geen labels, Wees de eerste die dit record labelt!
|
Samenvatting: | Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pendidikan karakter religius dan kemandirian pada anak berkebutuhan khusus pada kelas B tuna rungu wicara di SLB Negeri Jepara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan strategi studi kasus. Teknik pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber data dan teknik pengumpulan data. Analisis datanya menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Pelaksanaan pendidikan karakter religius pada anak berkebutuhan khusus dengan cara mengadakan kegiatan sholat dhuhur berjamaah, memperingati hari besar keagamaan seperti Idul Adha, dan Maulid Nabi Muhammad, terjalinnya sikap toleransi antar siswa dengan baik, mensyukuri hidup dengan cara melaksanakan aktifitas sehari-hari seperti (sholat, sekolah, mengaji, bermain, bepergian dan lain-lain). 2 Pelaksanaan pendidikan karakter kemandirian pada anak berkebutuhan khusus tuna rungu wicara di SLB Negeri Jepara dengan cara motivasi dan adanya kegiatan yang positif misalnya pembelajaran di kelas, kesenian, dan diikutsertakan dalam perlombaan-perlombaan akan mendorong siswa tuna rungu wicara untuk percaya diri dan bersikap mandiri. 3 Kendala dalam pelaksanaan pendidikan karakter religius pada anak berkebutuhan khusus tuna rungu wicara di SLB Negeri Jepara dalam berkomunikasi dan mendengar, kurangnya motivasi dari keluarga, kurangnya pengamalan ajaran agama karena cenderung siswa malas, kurang percaya diri dan minder. 4 Solusi dari kendala pelaksanaan pendidikan karakter kemandirian pada anak berkebutuhan khusus tuna rungu wicara di SLB Negeri Jepara meliputi guru harus menguasai CB (Kamus Bahasa Isyarat) agar dapat berkomunikasi dengan siswa tuna rungu wicara, selalu dimotivasi, kerja sama antara guru dan orang tua dalam membimbing siswa tuna rungu wicara. |
---|---|
Beschrijving item: | https://eprints.ums.ac.id/28430/1/03._HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/28430/2/04._BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/28430/4/05._BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/28430/6/06._BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/28430/8/07._BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/28430/9/08._BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/28430/13/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/28430/22/10._LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/28430/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf |