Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Kemampuan PemecahanMasalah Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Realistic Mathematics Education Bagi Siswa Kelas VIIISemester Genap MTs Negeri Surakarta 2 Tahun Ajaran 2013/2014
Tujuan penelitian (1) Peningkatan aktivitas belajar dengan penerapan pendekatan Realistic Mathematisc Education (2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education. Jenis penelitian, penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian yang dike...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Tujuan penelitian (1) Peningkatan aktivitas belajar dengan penerapan pendekatan Realistic Mathematisc Education (2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education. Jenis penelitian, penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian yang dikenai tindakan siswa kelas VIII G MTs Negeri Surakarta 2. Pengumpulan data melalui: observasi, tes, catatan lapangan,dokumentasi dan wawancara. Validitas data dilakukan dengan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan penerapan penedekatan pembelajaran RME meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika. (1) peningkatan aktivitas belajar dapat diamati dari meningkatnya indikator a) mengajukan pertanyaan kondisi awal 11,6%, siklus I 15,38% dan siklus II 37,5%, b) mengemukakan pendapat kondisi awal 6,97%, siklus I 10,25% dan siklus II 42,5%, c) menjawab pertanyaan kondisi awal 13,95%, siklus I 20,51% dan siklus II 42,5%, d) mengerjakan soal di depan kelas 16,2%, siklus I 17,9% dan siklus II 45%. (2) peningkatan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika dapat diamati dari meningkatnya indikator a) pemahaman terhadap masalah kondisi awal 23,25%, siklus I 61,53% dan siklus II 90%, b) perencanaan pemecahan masalah kondisi awal 20,93%, siklus I 58,97% dan siklus II 90%, c) melaksanakan perencanaan pemecahan masalah kondisi awal 18,6%, siklus I 41,02% dan siklus II 80%, d) menafsirkan hasil pemecahan masalah kondisi awal 13,95%, siklus I 23,07% dan siklus II 62,5%, |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/28668/1/2._HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/28668/2/3._BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/28668/3/4._BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/28668/5/5._BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/28668/6/6._BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/28668/7/7._BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/28668/8/8._DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/28668/10/9._LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/28668/11/11._NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf |