Analisis Pengaruh Genangan Air Pada Pelaksanaan Pondasi Ditinjau Dari Biaya ( Studi Kasus Proyek Hotel Anugerah Palace Surakarta )

Masalah yang dihadapi dalam konstruksi bangunan gedung dengan tambahan ruang bawah tanah (basement) adalah keberadaan air di daerah penggalian yang terletak di bawah muka air tanah. Salah satu kasus adalah pembangunan pondasi Raft pada Proyek Hotel Anugerah Palace di Surakarta. Di mana pada saat ber...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MA'RUF, RIFZAL AZKA (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Masalah yang dihadapi dalam konstruksi bangunan gedung dengan tambahan ruang bawah tanah (basement) adalah keberadaan air di daerah penggalian yang terletak di bawah muka air tanah. Salah satu kasus adalah pembangunan pondasi Raft pada Proyek Hotel Anugerah Palace di Surakarta. Di mana pada saat berlangsungnya konstruksi pondasi di haruskan dalam kondisi kering dari genangan air, sehingga pembangunan pondasi Raft selesai tanpa gangguan. Untuk menjaga area kerja tetap kering, menggunakan sistem dewatering. Sistem dewatering adalah sistem pengatusan atau pengontrolan air. Proyek Hotel Anugerah Palace sistem dewatering yang digunakan terdapat dua metode yaitu metode predrainage dan metode open pumping. Analisa sistem dewatering di Proyek Hotel Anugerah Palace dilakukan dengan serangkaian penelitian, yaitu: penelitian terhadap penerapan metode pondasi, dinding penahan tanah, dewatering metode, analisis volume genangan air dengan jumlah pompa dan menganalisia toal biaya pengerjaan sistem dewatering. Hal ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan serta parameter dalam analisia efek genangan air pada konstruksi pondasi terhadap biaya dewatering, untuk menyelesaikan pelaksanaan konstruksi tahap pertama proyek gedung secara efektif dan efisien. Hasilnya penelitian menunjukkan bahwa volume air normal 2.049 m3/2 menit (pompa siklus akan berjalan setiap 5 menit karena sistem dua menit on dan tiga menit off). Membutuhkan enam pompa permukaan (predrainage), empat pompa celup (open pumping). Disaat terjadi kejadian hujan maksimum diluar rencana volume mencapai 283.2 m3, sehingga membutuhkan dua pompa mesin dengan kapasitas 1000 m3/menit. Dengan rincian analisa biaya yang meliputi biaya operasional, biaya bahan peralatan dan biaya tenaga kerja untuk penggunaan sistem dewatering selama 1,5 tahun (sampai pembuatan dinding basement selesai) dengan total biaya Rp 177.994.500,-. Dengan perbandingan dari total biaya proyek sebesar Rp 29.266.000.000,- adalah 0,68 %.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/28996/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28996/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28996/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28996/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28996/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28996/6/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28996/7/BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28996/8/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28996/9/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28996/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf