Tinjauan Kualitas Batako Dengan Pemakaian Bahan Tambah Limbah Gypsum

Batako merupakan bata cetak yang terdiri dari campuran antara pasir, semen dan air. Batako terdiri dari dua jenis yaitu batako berlubang dan batako pejal. Seiring perkembangan zaman dan teknologi serta inovasi atau alternatf dalam pembuatan merupakan experimen (penelitian dilaboratorium) dengan judu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nugroho, Ari Setyo (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Batako merupakan bata cetak yang terdiri dari campuran antara pasir, semen dan air. Batako terdiri dari dua jenis yaitu batako berlubang dan batako pejal. Seiring perkembangan zaman dan teknologi serta inovasi atau alternatf dalam pembuatan merupakan experimen (penelitian dilaboratorium) dengan judul Tinjaun Kualitas Batako Dengan Pemakaian Bahan Tambah Limbah Gypsum, yang bertujuan sebagai inovasi atau alternative. Bahan tambah dan beberapa presentase optimal penambahan Limbah Gypsum baik untuk kuat tekan, kuat tarik belah, serta uji geser dan uji gravitasi. Dalam penelitian ini mempergunakan benda uji berupa batako dengan ukuran 30 cm x 15 cm x 10 cm. Bahan-bahan yang digunkan adalah pasir dari Klaten, limbah Gypsum Karanganyar, Semen merk Tiga Roda, air di ambil dari Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, bahan tambah limbah gypsum, dengan variasi penambahan 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dari berat adukan batako. Jumlah sampel benda uji 5 untuk setiap presentase penambahan, sehingga total benda uji adalah 90 buah. Perencanaan campuran mengacu pada Departemen Pekerjaan Umum 1989-(SNI 03-0348-1989) dengan faktor air semen (fas) 0,45. Pengujian dilakukan pada umur 28 hari di Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada pengujiankuat tekan dengan fas 0,4 pada presentase penambahan limbah gypsum 1% menghasilkan kuat tekan maksimum sebesar 8,017 MPa, sedangkan pada kuat tekan normal sebesar 4,056. Sedangkan kuar tarik belah batako dengan penambahan limbah gypsum sebesar 3% dan 4% pada fas 0,4 menghasilkan nilai kuat tarik belah maksimum 0,481 MPa, sedangkan kuat tarik belah normal 0,311 MPa. Sedangkan pada uji geser menunjukan bahwa batako dalam kondisi utuh dan dari hasil pengujian gravitasi pembenturan batako tersebut tidak membuat batako hancur terbelah, melainkan cuil pada ujung dan pinggir batako sehingga batako bisa di pergunakan. Jadi dengan penambahan limbah gypsum dalam campuran batako dapat meningkatkan nilai kuat tekan, tarik belah batako, uji geser dan uji gravitasi sampai kondisi maksimum di bandingkan dengan batako normal.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/29000/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29000/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29000/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29000/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29000/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29000/6/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29000/7/BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29000/8/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29000/9/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29000/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf