Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Hasan Langgulung Dalam Perspektif Psikologi

Diskursus pendidikan dari masa klasik hingga kontemporer, sebagaimana yang diusung para tokoh sangatlah variatif. Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan mempunyai peranan penting terhadap eksistensi dan perkembangan masyarakat. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan proses melestarikan, mengali...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: , Taufiq (Author), , Dr. M. Abdul Fattah Santoso, M. Ag (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_29054
042 |a dc 
100 1 0 |a , Taufiq  |e author 
700 1 0 |a , Dr. M. Abdul Fattah Santoso, M. Ag.  |e author 
245 0 0 |a Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Hasan Langgulung Dalam Perspektif Psikologi 
260 |c 2014. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/29054/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/29054/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/29054/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/29054/4/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/29054/5/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/29054/6/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/29054/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/29054/8/LAMPIRAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/29054/9/NASKAH_PUBLIKASI_FULL.pdf 
520 |a Diskursus pendidikan dari masa klasik hingga kontemporer, sebagaimana yang diusung para tokoh sangatlah variatif. Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan mempunyai peranan penting terhadap eksistensi dan perkembangan masyarakat. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan proses melestarikan, mengalihkan, dan menginternalisasi serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam segala segala aspek, guna memberi bekal untuk generasi mendatang. Di sisi lain, problem pendidikan memasuki abad ke 20 adalah adanya dikotomi pendidikan dalam dunia Islam: pendidikan umum yang diadopsi dari Barat yang cenderung sekuler dan pendidikan Islam yang terkungkung dalam dogma yang kaku. Maka, munculah gagasan Islamisasi ilmu pengetahuan guna mensinergikan Islam dan pengetahuan yaitu berupa internalisasi nilai-nilai Islam dalam ilmu modern. Salah satu pemerhati (stake holder) pendidikan Islam, Hasan Langgulung dalam salah satu gagasannya mencoba memasukkan aspek pendidikan Islam dalam aspek psikologi. Secara nama, psikologi sangat dipopulerkan oleh tokoh-tokoh Barat. Akan tetapi, menurut Hasan Langgulung, jauh sebelum tokoh-tokoh Barat mengenalkan istilah psikologi, dalam konsepsi Islam, sudah dikenal dengan istilah ilm nafs atau sederhananya sering dikenal ilmu jiwa. Maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami gagasan pemikiran pendidikan Hasan Langgulung dalam sudut pandang psikologi. Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai dokumentasi khazanah keilmuwan pendidikan Islam pada umumnya dan bagi civitas akademika Fakultas Agama Islam jurusan Tarbiyah pada khususnya, selain itu menjadi stimulus bagi penelitian selanjutnya, sehingga proses pengkajian secara mendalam (radikal) akan tetap terus berlangsung dan memperoleh hasil yang maksimal. Penelitian ini tergolong penelitian kepustakaan (library research). Sumber data menggunakan karya-karya Hasan Langgulung. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan metode interpretasi, koherensi intern, dan deskripsi. Hasil penelitian ini adalah : pendidikan Islam dalam perspektif psikologi menurut Hasan Langgulung ada tiga aspek. Pertama, perkembangan potensi, di mana Hasan Langgulung mengklasifikasikannya dalam tiga kategori, yakni aspek kognitif, psikologis, dan jasmaniah, di mana ketiga aspek tersebut sudah disinyalir di dalam QS al-Hajj [22]: 5, QS al-Mu`minûn [23]: 12-16, al-Mu`min [40]: 67, QS al-Qashash [28]: 14. Kedua, dalam permasalahan belajar, Hasan Langgulung mengemukakan teori belajar yakni teori proses belajar sosial, di mana teori ini senada dengan teori belajar humanis ala psikolog Barat, hanya saja Hasan Langgulung lebih mewarnainya dengan nilai-nilai Islam, sebagaimana diistilahkan Hasan Langgulung dalam himpunan nilai-nilai adalah taqwa. Ketiga, kesehatan mental, yang merupakan taraf kepribadian kehidupan individu (maksud : pendidik dan peserta didik) menuju kehidupan yang baik, dan membentuk kondisi psikis yang sehat dengan ditandai terhindarnya dari penyakit mental. Pada dasarnya, kesemua gagasan Hasan Langgulung, baik perkembangan potensi, permasalahan belajar, dan kesehatan mental, merupakan pengembangan gagasan pemikiran para pakar psikolog, khususnya dari psikolog Barat sebagai titik pijakan pemikiran awal dan kemudian dia warnai dengan nilai-nilai Islam. Maka, corak pemikiran pendidikan Islam Hasan Langgulung dalam perspektif psikologi termasuk dalam corak humanis cum spiritual. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a BF Religion and Philosophy 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/29054/ 
787 0 |n G000090192 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/29054/  |z Connect to this object online