Gambaran Frekuensi Konsumsi Bahan Makanan Sumber Serat Dan Sumber Kolesterol, Indeks Masa Tubuh (IMT), Kadar Kolesterol Darah Dan Low Density Lipoprotein (LDL) Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) Rawat Jalan Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Pendahuluan: Perubahan pola konsumsi makan dari makanan yang berkolesterol dan rendah serat dapat meningkatkan efek negatif terhadap kesehatan dan dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi konsumsi bahan makanan sumber serat dan sumber kole...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Cahyani, Retno Dwi (Author), , Ririn Yuliati S.Si.T., M.Si (Author), , Elida Soviana, S.Gz., M.Gizi (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pendahuluan: Perubahan pola konsumsi makan dari makanan yang berkolesterol dan rendah serat dapat meningkatkan efek negatif terhadap kesehatan dan dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi konsumsi bahan makanan sumber serat dan sumber kolesterol dengan IMT, kadar kolesterol darah dan LDL pada pasien PJK rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mendalam dengan menggunakan design cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutif sampling dengan jumlah sampel sebanyak 33. Frekuensi konsumsi bahan makanan sumber serat dan sumber kolesterol diperoleh dengan metode FFQ. Data IMT dengan mengukur berat badan menurut tinggi badan responden penelitian, sedangkan data kadar kolesterol darah dan LDL diperoleh dari data uji laboratorium. Hasil: Jumlah subjek dengan frekuensi konsumsi bahan makanan sumber serat dalam kategori sering sebesar 100%, frekuensi konsumsi bahan makanan sumber kolesterol sebagian besar kategori sering sebesar 54,5%. Indeks Masa Tubuh terdiri dari enam kategori, tertinggi subjek dalam kategori normal sebesar 48,5%. Kadar kolesterol darah subjek sebagian besar kategori normal sebesar 84,8%. Kadar LDL subjek sebagian besar kategori optimal sebesar 81,8%. Kesimpulan: Subjek memiliki frekuensi konsumsi serat kategori sering sebesar 100%. Subjek memiliki frekuensi konsumsi kolesterol kategori sering sebanyak 54,5% lebih tinggi dibanding dengan frekuensi konsumsi kolesterol subjek yang memiliki kategori tidak pernah sebanyak 3,0%. Subjek penelitian memiliki IMT kategori normal sebanyak 48,5%, lebih tinggi dibanding dengan IMT subjek penelitian dengan kategori berat badan lebih sebanyak 6,1%. Subjek penelitian memiliki presentase tertinggi pada kadar kolesterol darah dengan kategori normal sebesar 84,8% dibanding dengan kadar kolesterol darah dengan kategori borderline sebesar 12,1% dan kadar kolesterol darah dengan kategori tinggi sebanyak 3,0%. Subjek penelitian memiliki kadar LDL dengan kategori optimal sebanyak 81,8%, lebih tinggi dibandingkan dengan Kadar LDL dengan kategori mendekati optimal sebanyak 3,0%.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/29082/1/COVER-INTISARI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29082/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29082/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29082/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29082/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29082/6/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29082/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29082/8/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29082/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf