Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Seledri (Apium garveolens) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Candida albicans In Vitro
Latar Belakang :Candida albicans merupakan jamur yang paling sering menyebabkan infeksi oportunistik yang menginfeksi oral apabila terdapat faktor predisposisi yangmendasari dalam tubuh pejamu.Penelitian dilakukan untuk mengetahui efektivitas tanaman obat berbahan alam sebagai antijamur.Seledri (Api...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar Belakang :Candida albicans merupakan jamur yang paling sering menyebabkan infeksi oportunistik yang menginfeksi oral apabila terdapat faktor predisposisi yangmendasari dalam tubuh pejamu.Penelitian dilakukan untuk mengetahui efektivitas tanaman obat berbahan alam sebagai antijamur.Seledri (Apium graveolens) pada umumnya digunakan sebagai penurun tekanan darah (antihipertensi), tetapi fungsinya sebagai antijamur belum banyak diteliti. Seledri (Apium graveolens) mengandung beberapa senyawa aktif, yaitu berupa flavonoid berupa apigenin dan quercetrin 1,7%, saponin 0,36%, tannin 1%, limonene, sedanoline, kumarin dan minyak atsiri 0,33% yang diketahui memiliki aktivitas antijamur yang efektif dengan cara merusak dinding sel jamur. Tujuan : untuk mengetahui daya antijamur ekstrak etanol daun seledri (Apium graveolens) terhadap Candida albicans secara in vitro. Metode : Penelitian ini adalah eksperimental murni laboratoris dengan metodepost-test control group design only. Sampel penelitian adalah Candida albicans yang diperoleh secara isolatif dari biakan murni Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ekstrak etanol daun seledri 0%, 20%, 40% dan 80% diuji daya antijamur terhadap Candida albicans menggunakan metode difusi sumuran. Pada media Mueller Hinton Agar diusapkan biakan jamur Candida albicans secara merata kemudian dibuat sumuran dengan diameter 6 mm yang kemudian diisi dengan ekstrak etanol daun seledri berbagai konsentrasi dan aquadest steril sebagai konsentrasi 0 % (kontrol negatif). Diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam, kemudian diukur zona radikal (zona bening) yang terbentuk dengan vernier calipers. Hasil : Ekstrak etanol daun seledri 20 %, 40% dan 80% mempunyai daya antijamur yang efektif terhadap Candida albicans. Dengan rerata diameter zona hambat dari diameter terkecil hingga diameter terbesar pada masing- masing sumuran adalah 4,76 mm, 6,66 mm dan 8,25 mm. hasil uji One-Way ANOVA didapatkan nilai sig 0,000 (sig < 0.05) dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh konsentrasi ekstrak etanol daun seledri (Apium graveolens) terhadap hambatan pertumbuhan Candida albicans. Kesimpulan : Konsentrasi ekstrak etanol daun seledri (Apium graveolens) berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan C. alb in vitro. Konsentrasi ekstrak etanol daun seledri (Apium graveolens) 80% paling berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan Candida albicansjika dibandingkan dengan konsentrasi 0%, 20% dan 80%. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/29126/1/HALAMA_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/29126/2/BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/29126/3/BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/29126/4/BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/29126/5/BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/29126/6/BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/29126/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/29126/8/LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/29126/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf |