Penanaman Karakter Patriotisme Pada Siswa Tunagrahita(Studi Kasus di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan KaranganyarTahun Pelajaran 2013/2014)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik penanaman karakter patriotisme pada siswa tunagrahita, bentuk-bentuk penanaman karakter patriotisme pada siswa tunagrahita, dan hambatan-hambatan yang di alami dan solusi dalam penanaman karakter patriotisme pada siswa tunagrahita di SMPLB...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: WAHYUNI, TRI (Author), , Prof. Dr. Bambang Sumardjoko M.Pd (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik penanaman karakter patriotisme pada siswa tunagrahita, bentuk-bentuk penanaman karakter patriotisme pada siswa tunagrahita, dan hambatan-hambatan yang di alami dan solusi dalam penanaman karakter patriotisme pada siswa tunagrahita di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan sumber data kepala sekolah, guru Pendidikan Kewarganegaraan dan guru mata pelajaran lain, dan siswa SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, observasi dan wawancara. Untuk menguji keabsahan data dengan cara triangulasi sumber dan teknik. Untuk menganalisis data menerapkan model analisis interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) Karakteristik penanaman karakter patriotisme: siswa tunagrahita merupakan siswa berkebutuhan khusus dan cacat mental, siswa tunagrahita ada tiga golongan tunagrahita ringan, sedang dan berat, tunagrahita ringan dan sedang masih bisa diajak berkomunikasi tetapi IQ atau kecerdasannya rendah sedangkan tunagrahita berat sulit diajak berkomunikasi. Penanaman karakter patriotisme dengan mengikuti upacara, pramuka, baris berbaris, dan olah raga. 2) Bentuk-bentuk penanaman karakter mengenalkan tokoh pewayangan, diajak berkunjung ke kebun binatang maupun pantai. 3) Hambatan yang dialami dan solusi: Siswa tunagrahita memiliki keterbatasan dalam menerima pesan atau instruksi dari guru untuk mengikuti KBM, sulit menyebutkan contoh produk dalam negeri dikarenakan tingkat kecerdasan yang rendah, sulit untuk menggunakan bahasa Indonesia dikarenakan siswa sulit untuk berkomunikasi dan terbiasa menggunakan bahasa daerah, sulit untuk menyebutkan contoh kekayaan alam dan budaya Indonesia. Solusi yang digunakan adalah guru selalu menjelaskan dan mencontohkan secara langsung pada siswa tunagrahita contoh produk dalam negeri dan siswa diberikan ketrampilan, melatih menggunakan bahasa Indonesia.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/29686/1/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29686/3/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29686/6/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29686/9/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29686/12/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29686/14/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29686/18/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29686/20/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29686/24/LAMPIRAN.pdf