Pengaruh Pembalikan Arah Arus Lalulintas Terhadap Kinerja Simpang Tak Bersinyal (Studi Kasus Jalan Dr. Radjiman - Jalan Komodor Yos Sudarso, Kota Surakarta)
Simpang Jl. Dr. Radjiman - Jl. Komodor Yos Sudarso Yos Sudarso merupakan salah satu simpang tak bersinyal di Kota Surakarta. Fenomena yang sering terlihat di simpang tersebut adalah antrian kendaraan yang cukup panjang pada saat jam puncak. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja simp...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Simpang Jl. Dr. Radjiman - Jl. Komodor Yos Sudarso Yos Sudarso merupakan salah satu simpang tak bersinyal di Kota Surakarta. Fenomena yang sering terlihat di simpang tersebut adalah antrian kendaraan yang cukup panjang pada saat jam puncak. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang tak bersinyal kondisi saat ini, simpang tak bersinyal setelah ada pembalikan arah arus lalulintas, dan simpang tersebut setelah ada pembalikan arah arus lalulintas dengan kondisi simpang bersinyal. Metode yang digunakan untuk analisis simpang ini adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dengan parameter yang dicari yaitu kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, panjang antrian, dan kendaraan terhenti. Data yang digunakan untuk keperluan analisis adalah data primer (meliputi: kondisi geometrik, lingkungan, dan lalulintas) dan data sekunder (meliputi: jumlah penduduk dan peta Kota Surakarta) yang diperoleh dari instansi terkait. Berdasarkan hasil analisis kondisi exsisting diperoleh kinerja simpang Jl. Dr. Radjiman - Jl. Komodor Yos Sudarso yang sudah tidak layak lagi. Hal ini terlihat dari nilai kapasitas (C) hari Sabtu 2928 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) 1,139, tundaan simpang (D) 29,504 detik/smp, dan peluang antrian (QP) 53 % - 106 %. Berdasarkan hasil analisis kondisi exsisting diketahui nilai derajat kejenuhan tidak memenuhi kriteria yang diisyaratkan, kemudian dilakukan alternatif pembalikan arah arus lalulintas kondisi simpang tak bersinyal yang terbaik diperoleh nilai kapasitas (C) 3583 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) 0,893, tundaan simpang (D) 15,229 detik/smp, peluang antrian (QP) 32 % - 63 %. Perbaikan lain dengan melakukan alternatif pembalikan arah arus lalulintas dengan kondisi simpang bersinyal menghasilkan nilai kapasitas pendekat Utara 1092 smp/jam, pendekat Selatan 1066 smp/jam, dan pendekat Timur 1140 smp/jam, nilai derajat kejenuhan (DS) pendekat Utara 0,691, pendekat Selatan 0,694, dan pendekat Timur 0,614, panjang antrian maksimum (QL) 45 m, kendaraan terhenti rata - rata simpang (NSTOT) 0,86 stop/smp, dan tundaan rata - rata simpang (D) 24,67 detik/smp. Berdasarkan hasil beberapa alternatif yang dilakukan diketahui bahwa penerapan simpang bersinyal akan memberi hasil yang lebih baik. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/29713/1/03._Halaman_Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/29713/3/04._BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/29713/4/05._BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/29713/9/06._BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/29713/12/07._BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/29713/14/08._BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/29713/17/09._BAB_VI.pdf https://eprints.ums.ac.id/29713/18/10._Daftar_Pustaka.pdf https://eprints.ums.ac.id/29713/21/11._Lampiran.pdf https://eprints.ums.ac.id/29713/25/02._Naskah_publikasi.pdf |