Peningkatan Kekerasan Pada Permukan Bushing Dengan Heat Treatment Carburizing

Penggunaan logam dalam perkembanggan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai salah satu material penunjang yang sangat besar peranannya dan telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi akan menghasilkan produk industri yang berkualit...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Qusyairi, Wachid Achmad (Author), , Ir. Bibit Sugito, MT (Author), , Wijiyanto, ST.M.Eng.,Sc (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penggunaan logam dalam perkembanggan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai salah satu material penunjang yang sangat besar peranannya dan telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi akan menghasilkan produk industri yang berkualitas tinggi. Sebagai contoh adalah logam yang diterapkan pada bushing kereta api type S 45 C.Tujuan dari penelitian pada bushing kereta api type S 45 C adalah untuk mengetahui sifat kimia, struktur mikro, kekerasan dan proses perlakuan panas (heat treatment) konvensional yang dilanjutkan dengan quenching. Metode penelitian yang digunakan dalam pengujian adalah pengujian komposisi kimia 1 spesimen raw; pengujian struktur mikro 1 spesimen raw; pengujian kekerasan 1 spesimen raw; pengujian struktur mikro dengan proses perlakuan panas (heat treatment) konvensional yang dilanjutkan dengan quenching 3 spesimen carbon aktif, carbon tempurung kelapa, dan carbon jerami; pengujian kekerasan dengan proses perlakuan panas (heat treatment) konvensional yang dilanjutkan dengan quenching 3 spesimen carbon aktif, carbon tempurung kelapa, dan carbon jerami. Dari data hasil pengujian dan pembahasan pada pengujian bushing kereta api type S 45 C, untuk pengujian komposisi kimia dapat diketahui unsur yang mendominasi adalah mangan (Mn) : 0,6965 %; untuk pengujian struktur mikro ditemukan fasa austensit, fasa ferit, fasa perlit, dan fasa martensit bilah sebelum dan sesudah proses perlakuan panas (heat treatment) konvensional yang dilanjutkan dengan quenching; sedangkan pada pengujian kekerasan didapatkan nilai rata-rata pada spesimen raw yaitu 177 HBN, pada spesimen carbon aktif, carbon tempurung kelapa, dan carbon jerami dengan proses perlakuan panas (heat treatment) konvensional yang dilanjutkan dengan quenching yaitu 177,0. HBN, 557 HBN, 460,2 HBN, dan 561 HBN.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/29715/25/02_NASKAH_PUBLIKASI_KARYA_ILMIAH_edit2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29715/1/03_HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29715/3/04_BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29715/6/05_BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29715/7/06_BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29715/8/07_BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29715/16/08_BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29715/21/09_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29715/24/10_LAMPIRAN.pdf