Aktivitas Antibakteri Isolat Actinomycetes dari Sampel Pasir Gunung Merapi Dan Gunung Bromo Dengan Lama Fermentasi Yang Berbeda Terhadap Bakteri Escherichia coli Multiresisten Antibiotik

Actinomycetes merupakan salah satu kelompok bakteri aerob yang bermanfaat sebagai sumber. Penelitin sebelumnya oleh Rahayu dan Astuti (2010) berhasil mengiolasi 10 isolat Actinomycetes dari sampel pasir Gunung Merapi, sementara itu Wulandari dan Dewi berhasil mendapatkan satu isolat Actinomycetes ya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Wulandari, Wuri (Author), , Triastuti Rahayu, S.Si, M.Si (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Actinomycetes merupakan salah satu kelompok bakteri aerob yang bermanfaat sebagai sumber. Penelitin sebelumnya oleh Rahayu dan Astuti (2010) berhasil mengiolasi 10 isolat Actinomycetes dari sampel pasir Gunung Merapi, sementara itu Wulandari dan Dewi berhasil mendapatkan satu isolat Actinomycetes yang diisolasi dari sampel pasir Gunung Bromo Jawa Timur pada tahun 2014. Sepuluh isolat dari sample pasir Gunung Merapi telah diuji potensi antibiotiknya menggunakan metode agar block, tetapi belum diuji menggunakan metode sumuran dan fermentasi. Satu isolat yang diisolasi dari sample pasir Gunung Bromo belum pernah diuji potensi antibiotiknya, baik menggunakan metode agar block, sumuran maupun fermentasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan yaitu lama waktu fermentasi (L) dan jenis isolat Actinomycetes (S). Masing-masing perlakuan dengan 2 kali ulangan. Isolat Actinomycetes yang ada difermentasi dalam kultur cair yang mengandung 2% manitol, 2% pepton, dan 1% glukosa selama 6, 7, dan 8 hari, pada suhu 280C menggunakan shaker berkecepatan 50 rpm, selanjutnya diuji menggunakan metode sumuran terhadap E.coli multiresisten. Hasilnya ke 11 isolat mempunyai aktivitas antibakteri terhadap E.coli dengan diameter zona hambat bervariasi. Aktivitas antibakteri terkuat pada hari ke 6 ditunjukan oleh isolat D (S4) dengan diameter zona hambat iradikal 17,25 mm, pada fermentasi hari ke 7 oleh isolat G (S8) dengan diameter zona hambat radikal 7 mm, dan pada hari ke 8 ditunjukan oleh isolat A (S1) dengan diameter zona hambat radikal 10 mm.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/29822/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29822/3/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29822/4/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29822/6/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29822/8/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29822/9/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29822/11/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29822/13/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29822/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf