Kritik Sosial Dalam Naskah Drama Monolog Surat Kepada Setan Karya Putu Wijaya: Telaah Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar sosio-historis Putu Wijaya, mendeskripsikan struktur naskah drama monolog Surat Kepada Setan karya Putu Wijaya, memaparkan bentuk kritik sosial dan implementasinya sebagai bahan ajar sastra di SMA. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskripti...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Maulina, Oktalifa Hanna (Author), , Prof. Dr. Ali Imron Al-Ma'ruf, M.Hum (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar sosio-historis Putu Wijaya, mendeskripsikan struktur naskah drama monolog Surat Kepada Setan karya Putu Wijaya, memaparkan bentuk kritik sosial dan implementasinya sebagai bahan ajar sastra di SMA. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, objek penelitian ini adalah kritik sosial dalam naskah drama monolog Surat Kepada Setan karya Putu Wijaya, sumber data yang digunakan berupa sumber data primer dan sekunder, dengan teknik pengumpulan data yaitu pustaka, simak, dan catat, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik dialektika.Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) latar sosio-historis Putu Wijaya, seorang sastrawan produktif yang telah banyak melahirkan berbagai jenis karya sastra, semua itu tidak lepas dari pengaruh latar belakangnya yang sering bergabung dengan sastrawan-sastrawan kenamaan, (2) secara struktur, alur dalam monolog Surat Kepada Setan terdiri atas tiga bagian, yakni eksposisi, komplikasi, dan resolusi atau denouement, tokoh utamanya adalah tokoh Aku yang berwatak bulat,latar tempat dalam monolog iniadalah negara Indonesia, latar waktu terjadi pada tahun 2005, dan latar sosial (kehidupan bangsa Indonesia yang penuh dengan permasalahan), tema monolog tersebut adalah introspeksi bangsa Indonesia, sesuai dengan amanat yakni mengajak masyarakat untuk memperbaiki diri, (3) kritik sosial yang ditemukan berupa, (a) stratifikasi sosial, (b) manusia yang egois, (c) hilangnya kepercayaan pada produk nasional, (d) kejahatan korupsi, (e) penyimpangan wewenang oleh para wakil rakyat, (f) media massa yang kurang berkualitas, (g) peningkatan kemiskinan dan pengangguran, (h) peningkatan kesejahteraan TKW, (i) kesetaraan gender, (j) hilangnya kehormatan bangsa Indonesia, dan (k) sifat manusia yang menyerupai sifat setan, serta (4) implementasi hasil penelitian yang digunakan sebagai bahan ajar sastra di SMA, yakni relevansi unsur-unsur intrinsik dan nilai kritik sosial dengan standar isi, relevansi pembentukan kepribadian dalam diri peserta didik, dan penerapan nilainilai edukatif dalam pembelajaran.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/29866/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29866/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29866/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29866/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29866/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29866/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29866/7/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29866/12/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29866/18/LAMPIRAN.pdf