Pengembangan Kemampuan Emosional Melalui Metode Bercerita Pada Anak Kelompok A BA Aisyiyah Ngalas II Klaten Selatan Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan emosional melalui metode bercerita pada anak kelompok A BA Aisyiyah Ngalas II Klaten Selatan Tahun Pelajaran 2012 / 2013. Kemampuan emosional anak masih rendah berdasarkan pengamatan dalam kegiatan harian anak yang sebagian besar ma...

Whakaahuatanga katoa

I tiakina i:
Ngā taipitopito rārangi puna kōrero
Ngā kaituhi matua: Wahyuni, Sri (Author), , Drs. Muhammad Yahya, M.Si (Author)
Hōputu: Pukapuka
I whakaputaina: 2014.
Ngā marau:
Urunga tuihono:Connect to this object online
Ngā Tūtohu: Tāpirihia he Tūtohu
Kāore He Tūtohu, Me noho koe te mea tuatahi ki te tūtohu i tēnei pūkete!
Whakaahuatanga
Whakarāpopototanga:Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan emosional melalui metode bercerita pada anak kelompok A BA Aisyiyah Ngalas II Klaten Selatan Tahun Pelajaran 2012 / 2013. Kemampuan emosional anak masih rendah berdasarkan pengamatan dalam kegiatan harian anak yang sebagian besar masih perlu banyak bimbingan. Melalui metode bercerita dapat memberikan nasehat dan contoh pengelolaan emosional yang bagi anak sehingga akan sangat bermanfaat bagi perkembangan emosianalnya dikemudian hari. Data tentang kemampuan emosional anak diperoleh dari anak dan data pelaksanaan metode becerita diperoleh dari guru . Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan observasi dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Siklus I dan ke II dilakukan dalam dua kali pertemuan. Tehnik analisis komparatif untuk membandingkan kemampuan anak setiap siklusnya yaitu dengan posentase keberhasilan. Hasil penelitian menunjukan peningkatan dari siklus ke siklus, ini dapat dilihat dari posentase hasil observasi. Kemampuan emosional anak pada pra siklus 31,5% setelah dilakukan siklus I mencapai 59,8% dan siklus II meningkat sebesar 82,6%. Ini menunjukkan bahwa kemampuan emosional anak mengalami peningkatan melalui metode bercerita.
Whakaahutanga tūemi:https://eprints.ums.ac.id/29892/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29892/3/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29892/4/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29892/9/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29892/10/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29892/13/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29892/14/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29892/16/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/29892/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf