Analisis Ketimpangan Pendapatan Se-Eks Karisidenan Surakarta Di Propinsi Jawa Tengah Periode 1996 - 2012

Ketimpangan pendapatan adalah sebuah realita yang ada ditengah tengah masyarakat dunia ini, dan juga selalu menjadi isu penting untuk ditinjau. Di negara berkembang masalah ketimpangan telah menjadi pembahasan utama dalam menetapkan kebijakan sejak tahun tujuh puluhan yang lalu. Dalam penellitian in...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Sulistyo, Bambang (Author), , Ir. Maulidiyah Indira Hasmarini, MS (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Ketimpangan pendapatan adalah sebuah realita yang ada ditengah tengah masyarakat dunia ini, dan juga selalu menjadi isu penting untuk ditinjau. Di negara berkembang masalah ketimpangan telah menjadi pembahasan utama dalam menetapkan kebijakan sejak tahun tujuh puluhan yang lalu. Dalam penellitian ini penulis mengambil judul "Analisis ketimpangan Pendapatan Se Eks karisidenan Surakarta propnsi Jawa Tengah Periode 1996-2012". Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel independen yang meliputi PDRB, Jumlah Penduduk, dan APBD (sisi pengeluaran). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh PDRB, Jumlah penduduk, dan APBD (sisi pengeluaran) terhadap tingkat Ketimpangan Pendapatan di Solo Raya (Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Surakarta) periode 1996- 2012. Metode yang analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Williamson dan analisis regresi Ordinary Least Square (OLS). Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel Independen dengan variabel dependen model penduga. Dari hasil perhitungan Indeks Williamson bahwa ketimpangan Pendapatan di Eks karisidenan Surakarta Periode 1996-2012 cukup kecil yaitu, rata-rata di Boyolali (0,0307), Klaten (0,0384), Sukoharjo (0,0261), wonogiri (0,0738), Karanganyar (0,0407), Sragen (0,0609), Surakarta (0,1008) yang semuaya mendekati dengan angka 0 (nol). Dari hasil tersebut, penulis menyarankan kepada pemerintah daerah Solo Raya untuk melakukan pembangunan ekonomi yang lebih merata. Yang mengacu pada kondisi dan potensi daerah Solo Raya.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/30288/1/02_Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30288/2/03_BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30288/4/04_BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30288/5/05_BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30288/6/06_BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30288/8/07_BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30288/11/08_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30288/12/09_Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30288/14/11_Naskah_Publikasi.pdf