Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Subjective WellbeingSiswa SMA Negeri 1 Belitang
Self-efficacy adalah keyakinan pada diri seseorang didalam menyelesaikan tugas tertentu dengan baik untuk mencapai tujuan tertentu. Subjective well-being merupakan penilaian individu mengenai kehidupannya yang dinilai dari penilaian secara kognitif dan emosional. Remaja yang memiliki Subjective well...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Self-efficacy adalah keyakinan pada diri seseorang didalam menyelesaikan tugas tertentu dengan baik untuk mencapai tujuan tertentu. Subjective well-being merupakan penilaian individu mengenai kehidupannya yang dinilai dari penilaian secara kognitif dan emosional. Remaja yang memiliki Subjective well-being biasanya memiliki kualitas yang mengagumkan, namun untuk mencapai kualitas tersebut tidak mudah karena Subjective well-being dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya Self-efficacy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Self-efficacy dengan Subjective well-being siswa SMA N 1 Belitang. Hipotesis "ada hubungan positif antara Self-efficacy dengan Subjective well-being. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik cluster sampling dimana populasi penelitian tergabung dalam kelompok-kelompok. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan random dengan cara undian. Subjek yang digunakan untuk penelitian adalah siswa SMA N 1 Belitang kelas X dan XI yang berjumlah 797 siswa, adapun sampel yang digunakan untuk penelitian berjumlah 169 siswa. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah skala yang terdiri dari skala Selfefficacy dan skala Subjective well-being. Berdasarkan analisis data menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,341 p-value =0,000 <0,05 yang artinya bahwa ada korelasi positif yang sangat signifikan antara Self-efficacy dengan Subjective well-being siswa SMA N 1 Belitang. Semakin tinggi Self-efficacy siswa maka semakin tinggi pula Subjective well-being yang dirasakan, demikian pula sebaliknya semakin rendah Self-efficacy siswa maka semakin rendah Subjective wellbeing yang dirasakan. Berdasarkan hasil analisis Self-efiicacy siswa tergolong tinggi dilihat dari rerata empirik sebesar 58,24 (tinggi) dan Subjective well-being siswa juga tergolong tinggi dilihat dari nilai rata-rata empirik affect scale 60,96 (tinggi) dan satisfaction scale 88,52 (tinggi). Sumbangan efektif variable Self-efficacy terhadap Subjective well-being sebesar 11,7% sisanya 88,3% dipengaruhi variabel lain diluar model. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/30414/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf https://eprints.ums.ac.id/30414/1/HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/30414/2/BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/30414/3/BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/30414/4/BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/30414/5/BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/30414/6/BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/30414/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/30414/9/LAMPIRAN.pdf |