Prarancangan Pabrik Hexamine Dengan Proses Leonard Kapasitas15.000 Ton/Tahun

Prarancangan pabrik hexamine dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan hexamine dalam negeri dan mengurangi kebutuhan import. Di Indonesia Hexamine banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan peledak dan sebagai bahan baku antiseptik. Selain itu hexamine juga digunakan berbagai bidang industri seperti...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Kurniawati, Nurul (Author), , M. Mujiburohman, S.T., M.T., Ph.D (Author), , Kun Harismah, Ph.D (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Prarancangan pabrik hexamine dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan hexamine dalam negeri dan mengurangi kebutuhan import. Di Indonesia Hexamine banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan peledak dan sebagai bahan baku antiseptik. Selain itu hexamine juga digunakan berbagai bidang industri seperti industri resin digunakan sebagai curing agent, industri karet sebagai accelerator yaitu agar karet menjadi elastis, industri tekstil sebagai shrinkproofing agent untuk memperindah warna, industri makanan digunakan sebagai bahan fungisida dan industri serat selulosa digunakan untuk menambah elastisitas. Untuk memenuhi kebutuhan produk dalam negeri maka dirancang pabrik hexamine proses Leonard kapasitas 15.000 ton/tahun dengan bahan baku amoniak 949,9392 kg/jam dan formaldehid 2.514,5451 kg/jam. Pabrik direncanakan berdiri di kawasan industri Palembang, Sumatra Selatan tahun 2014. Proses pembuatan hexamine dengan proses Leonard merupakan reaksi homogen fase cair yang menghasilkan produk samping berupa air. Reaksi berlangsung di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan suhu 40°C dan tekanan 16 atm, irreversible dan eksotermis. Konversi reaksi sebesar 98% terhadap ammonia. Produk yang dihasilkan adalah hexamine dengan kadar 99,93%. Tahapan proses meliputi persiapan bahan baku amonia dan formaldehid, pembentukan hexamine di dalam reaktor, dan pemurnian produk. Pemurnian produk dilakukan didalam evaporator, centrifuge, dan rotary dryer. Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air, tenaga listrik, steam, bahan bakar, udara tekan, dan unit pengolahan limbah. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku dan produk serta bahan buangan pabrik. Pabrik hexamine didirikan diatas lahan 20.290 m2 dengan jumlah karyawan sebanyak 140 orang. Bentuk perusahan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT). Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non shift. Pabrik hexamine menggunakan modal tetap sebesar Rp 739.610.828.004 dan modal kerja sebesar Rp 175.342.965.402 dari analisis ekonomi diperoleh keuntungan sebelum pajak adalah Rp 191.417.246.514 dan sesudah pajak Rp 133.992.072.560. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 2,79 tahun dan sesudah pajak sebesar 3,56 tahun. Break Even Point (BEP) 56,69%, Shut Down Point (SDP) 41,57% sedangkan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 33,49%. Jadi dari segi ekonomi pabrik tersebut layak untuk didirikan.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/30475/19/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30475/1/COVER.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30475/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30475/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30475/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30475/10/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30475/11/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30475/12/BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30475/16/BAB_VII.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30475/17/DAFTAR_PUSTAKA.pdf