Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok

Budaya merokok merupakan krisis kesehatan global yang sampai sekarang belum dapat ditangani. Berkaitan dengan bidang kesehatan, dampak negatif pemakaian rokok telah lama diketahui, merokok menyebabkan dampak toksin pada berbagai macam sistem antara lain sistem persyarafan, metabolik dan kardiovaskul...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Aristiyanti, Tri Ayu (Author), , Wahyuni, SST.FT., M.Kes (Author), , Dwi Rosella K, S.Fis., Ftr., M.Fis (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Budaya merokok merupakan krisis kesehatan global yang sampai sekarang belum dapat ditangani. Berkaitan dengan bidang kesehatan, dampak negatif pemakaian rokok telah lama diketahui, merokok menyebabkan dampak toksin pada berbagai macam sistem antara lain sistem persyarafan, metabolik dan kardiovaskuler. Pada sistem kardiovaskuler dampak merokok akan ditandai dengan adanya penurunan fungsi paru. Nilai fungsi paru KVP dan VEP1 mengalami penurunan rerata 20ml tiap pertambahan satu tahun umur individu. Perubahan VEP1 antara perokok pasif dan perokok aktif sebenarnya hampir sama, ini dikarenakan asap rokok yang berada di sekitar perokok mengandung bahan toksin dan karsinogenik yang sama seperti yang diisap oleh perokok sehingga efek pada perokok pasif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya penurunan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) pada perokok aktif dan perokok aktif. Penelitian ini menggunakan metode case control dengan pendekatan Retrospective. Tempat penelitian di desa Mendungan RT 03 RW 04 Mendungan Kartasura dengan sample berjumlah 80 orang. , cara pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel ditentukan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diperoleh berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji Chi Square diketahui bahwa adanya hubungan VEP1 pada perokok aktif dan pasif dengan nilai P > 0,05 dan ood ratio menunjukan hasil yang signifikan yaitu laki-laki perokok aktif mempunyai kemungkinan 4,89 kali penurunan nilai VEP1 dibandingkan dengan lakilaki perokok pasif. Fisioterapi berperan dalam tindakan preventif pada perokok untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/30485/1/1._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30485/2/2._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30485/3/3._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30485/6/4._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30485/7/5._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30485/8/5._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30485/10/7._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30485/12/10._NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30485/14/8._LAMPIRAN.pdf