Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Burnout Pada Karyawan CV. Ina Karya Jaya Klaten

"Burnout " adalah kondisi terperas habis dan kehilangan energi psikis maupun fisik. Biasanya hal itu disebabkan oleh situasi kerja yang tidak mendukung atau tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan. Salah satu faktor yang mempengaruhi burnout adalah stres kerja. Tujuan penelitian ini yakn...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Khusniyah, Nur Andita (Author), , Susatyo Yuwono ,S. Psi, M. Si., Psi (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:"Burnout " adalah kondisi terperas habis dan kehilangan energi psikis maupun fisik. Biasanya hal itu disebabkan oleh situasi kerja yang tidak mendukung atau tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan. Salah satu faktor yang mempengaruhi burnout adalah stres kerja. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui apakah ada hubungan antara stres kerja dengan burnout, sehingga penulis mengajukan hipotesis bahwa ada hubungan positif antara stres kerja dengan burnout pada karyawan. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Ina Karya Jaya, Klaten yang berjumlah 70 karyawan. Teknik pengambilan sampel adalah purposive non random sampling, yaitu subyek yang dijadikan sampel penelitian didasarkan ciri tertentu. Alat ukur yang digunakan untuk mengungkap variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu: (1) skala stres kerja, dan (2) skala burnout. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh koefisien korelasi (rxy) = 0,674 dengan p≤0,01, yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara stres kerja dengan burnout. Semakin tinggi stres kerjakaryawan maka semakin tinggi burnout karyawan, dan sebaliknya semakin rendah stres kerja karyawan maka semakin rendah burnout pada karyawan. Rerata empirik variabel burnout sebesar 40,93 dengan rerata hipotetik sebesar 55,jadi rerata empirik < rerata hipotetik yang berarti pada umumnya karyawan mempunyai burnout yang rendah. Selanjutnya rerata empirik variabel stres kerja sebesar 66,21 dengan rerata hipotetik sebesar 82,5. Jadi rerata empirik < rerata hipotetik yang berarti pada umumnya karyawan mendapatkan stres kerja yang rendah. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara antara stres kerja dengan burnout. Peranan stres kerja terhadap burnout (SE) sebesar 45,4%, sehingga masih terdapat 54,6% faktor lain selain stres kerja yang mempengaruhi burnout.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/30519/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30519/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30519/3/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30519/4/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30519/6/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30519/7/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30519/9/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30519/10/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30519/13/LAMPIRAN.pdf