Resiliensi Di Rumah Tangga Pada Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal

Seiring dengan perjalanan waktu orang tua yang dulunya lengkap dapat menjadi tidak lengkap yang disebabkan karena adanya perpisahan, yakni kematian, perceraian, sakit, perang atau bencana alam, sehingga orang tua harus menjalankan peran sebagai orang tua tunggal, Fenomena ibu yang menjadi orang tua...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Pratama, Boby Endar (Author), , Dra. Zahrotul Uyun, M. Si, Psi (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Seiring dengan perjalanan waktu orang tua yang dulunya lengkap dapat menjadi tidak lengkap yang disebabkan karena adanya perpisahan, yakni kematian, perceraian, sakit, perang atau bencana alam, sehingga orang tua harus menjalankan peran sebagai orang tua tunggal, Fenomena ibu yang menjadi orang tua tunggal akan menggantikan peran ayah dan peran ibu sendiri dan menjadi seorang kepala keluarga. Tanggung jawab ibu akan bertambah, ia harus mencari nafkah sendiri, mengambil keputusan-keputusan penting sendiri dan sekian banyak tugas-tugas yang harus dilaksanakan sebagai orang tua tunggal. Individu yang resilien dapat mengatasi perasaan dengan baik saat ditimpa masalah bahkan sulit untuk diterima. Tujuan dalam penelitian ini untuk memahami lebih dalam dan mendeskripsikan resiliensi di rumah tangga pada ibu sebagai orang tua tunggal. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah 10 ibu yang berstatus sebagai orang tua tuggal. Hasil penelitian menunjukan bahwa banyak cara yang dilakukan oleh seorang ibu sebagai orang tua tunggal agar dapat resilien diantaranya yaitu menganalisis permasalahan dan berfikir positif agar mendapatkan solusi pemecahan masalah, mengenali diri agar mampu mengelola emosi dan mampu mengetahui potensi yang ada didalam diri, memiliki keoptimisan dalam hidup untuk meraih kehidupan yang lebih baik, memiliki empati yang baik agar memiliki hubungan sosial yang positif dan saling berbagi perhatian dan kasih sayang di dalam keluarga.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/30564/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30564/1/03._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30564/4/04._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30564/7/05._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30564/8/06._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30564/9/07._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30564/11/08._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30564/13/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30564/15/10._LAMPIRAN.pdf