Kegunaan Sidik Jari (Dactyloscopy) Dalam Proses Penyidikan Untuk Mengungkap Tindak Pidana

Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif, karena penelitian ini adalah suatu penelitian bersifat deskriptif analitif, terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya, sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: PRAYIKNO, EKO (Author), , Hartanto, S.H., M.Hum (Author), , Kuswardani, S.H., M.Hum (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_30649
042 |a dc 
100 1 0 |a PRAYIKNO, EKO  |e author 
700 1 0 |a , Hartanto, S.H., M.Hum.  |e author 
700 1 0 |a , Kuswardani, S.H., M.Hum.  |e author 
245 0 0 |a Kegunaan Sidik Jari (Dactyloscopy) Dalam Proses Penyidikan Untuk Mengungkap Tindak Pidana 
260 |c 2014. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30649/1/03_HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30649/3/04_BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30649/5/05_BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30649/6/06_BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30649/7/07_BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30649/8/08_DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30649/10/09_LAMPIRAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30649/11/02_NASKAH_PUBLIKASI.pdf 
520 |a Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif, karena penelitian ini adalah suatu penelitian bersifat deskriptif analitif, terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya, sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta. Berdasarkan penelit ian tersebut diperoleh hasil bahwa kegunaan sidik jari (dachtyloscopy) dalam proses penyidikan adalah sebagai bantuan teknis dalam penyelenggarakan penyidikan dan sangat penting untuk membantu penyidik dalam mengungkap atau menyelesaikan suatu tindak pidana yang terjadi. Di dalam Pasal 184 KUHAP alat bukti yang sah adalah keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan terdakwa. Berdasarkan pasal tersebut di dalam proses penyidikan, sidik jari yang di temukan di TKP (tempat kejadian perkara) akan dikembangkan oleh penyidik dalam tahap penyidikan menjadi alat bukti petunjuk. Dengan adanya ilmu sidik jari (dachtyloscopy) maka sidik jari latent dapat juga digunakan untuk mengetahui atau menemukan pelaku tindak pidana yang belum di temukan pelakunya. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a K Law (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/30649/ 
787 0 |n C100090086 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/30649/  |z Connect to this object online