Efek Kombinasi Obat Antijamur, Amfoterisin B, Vorikonazol, dan Kaspofungin, Terhadap Aspergillus fumigatus Secara In Vitro

Aspergillosis yang telah menyebar (invasif) merupakan penyakit alergi konidia Aspergillus fumigatus yang menyebabkan beberapa gejala infeksi pernafasan. Amfoterisin B sebagai terapi utama antijamur, dilaporkan memiliki efek nefrotoksis. Resiko toksisitas dan biaya mungkin turun apabila amfoteisin B...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Ranjani, Nanda Priwita (Author), , Ratna Yuliani, M. Biotech. St (Author), , Ika Trisharyanti DK, M.Farm., Apt (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Aspergillosis yang telah menyebar (invasif) merupakan penyakit alergi konidia Aspergillus fumigatus yang menyebabkan beberapa gejala infeksi pernafasan. Amfoterisin B sebagai terapi utama antijamur, dilaporkan memiliki efek nefrotoksis. Resiko toksisitas dan biaya mungkin turun apabila amfoteisin B dikombinasikan dengan antijamur golongan lain. Penelitian in vitro ini dilakukan untuk menguji aktivitas antijamur tunggal dan kombinasi dengan parameter Kadar Hambat Minimal (KHM), Kadar Fungisidal Minimal (KFM), dan indeks interaksi. Uji aktivitas antijamur terhadap Aspergillus fumigatus konsentrasi 1,5x105 CFU/mL dilakukan dengan pengenceran berseri metode macrobroth dilution selama ±72 jam pada 37oC. Enam seri yang diujikan amfoterisin B, vorikonazol, kaspofungin, amfoterisin B-vorikonazol, amfoterisin B-kaspofungin, vorikonazol-kaspofungin. Nilai KHM ditentukan dari konsentrasi terendah tanpa pertumbuhan jamur, KFM ditentukan dari petri dengan pertumbuhan <3 koloni, indeks interaksi dihitung dengan rumus tertentu. Nilai KHM amfoterisin B, vorikonazol, kaspofungin tunggal berturut-turut sebesar 2; 1; 64 μg/mL, KFM-nya sebesar 2; 2; 128 μg/mL. Nilai KHM amfoterisin B, vorikonazol, kaspofungin ketika dikombinasi berturut-turut sebesar 0,5; 1; 64 μg/mL, KFM-nya sebesar 0,5; 1; 128 μg/mL. Efektivitas antijamur kombinasi lebih baik dibanding tunggalnya. Interaksi amfoterisin B dengan vorikonazol maupun kaspofungin bersifat subaditif, vorikonazol-kaspofungin memiliki aktivitas berbeda.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/30650/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30650/3/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30650/6/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30650/7/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30650/8/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30650/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30650/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30650/11/LAMPIRAN.pdf