Perbedaan Asupan Zat Gizi Makro Antara Anak Usia 1-3 Tahun(Batita) Yang Berstatus Gizi Kurang Dan Gizi Normal Di Desa Sangge Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali

Pendahuluan : Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 20 anak usia 1-3 tahun di Desa Sangge, diketahui bahwa 85% mempunyai asupan gizi yang kurang, status gizi kurang 20%, dan status gizi normal 45%. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan asupan zat gizi makro antara anak u...

Ful tanımlama

Kaydedildi:
Detaylı Bibliyografya
Asıl Yazarlar: Dewi, Elsa Oktavia (Yazar), , Endang Nur W.,SST., M.Si., Med (Yazar), , Pramudya Kurnia, STP., M.Agr (Yazar)
Materyal Türü: Kitap
Baskı/Yayın Bilgisi: 2014.
Konular:
Online Erişim:Connect to this object online
Etiketler: Etiketle
Etiket eklenmemiş, İlk siz ekleyin!
Diğer Bilgiler
Özet:Pendahuluan : Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 20 anak usia 1-3 tahun di Desa Sangge, diketahui bahwa 85% mempunyai asupan gizi yang kurang, status gizi kurang 20%, dan status gizi normal 45%. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan asupan zat gizi makro antara anak usia 1-3 tahun (batita) yang berstatus gizi normal dan gizi kurang di Desa Sangge Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah subjek penelitian untuk kelompok status gizi kurang dan gizi normal masing-masing 20 batita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Data status gizi dan nilai z-skor diperoleh dengan pengukuran berat badan (BB). Alat yang digunakan dalam pengambilan berat badan adalah dacin. Data asupan makan batita diperoleh melalui wawancara dengan ibu batita menggunakan form recall 24 jam yang diambil 3 hari tidak berturut-turut. Uji kenormalan data menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Hasil uji kenormalan data tidak normal, sehingga menguji perbedaan menggunakan Uji Mann Whitney U. Hasil : Hasil uji perbedaan p=>0.05 menunjukkan tidak ada perbedaan asupan zat gizi makro antara anak usia 1-3 tahun (batita) yang berstatus gizi normal dan berstatus gizi kurang. Kesimpulan : Tidak ada perbedaan asupan zat gizi makro antara anak usia 1-3 tahun (batita) yang berstatus gizi kurang dan gizi normal di Desa Sangge Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali. Saran : Untuk penelitian lanjut bisa menambah faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi seperti infeksi.
Diğer Bilgileri:https://eprints.ums.ac.id/30698/1/00_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30698/2/01_BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30698/3/02_BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30698/4/03_BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30698/5/04_BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30698/6/05_BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30698/7/06_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30698/8/07_LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30698/9/09_NASKAH_PUBLIKASI.pdf