Pengaruh Konseling Terhadap Penurunan Depresi Pada Pasien Program Terapi Rumatan Metadon Di Puskesmas Manahan Solo

Penelitian Kesehatan UI (Puslitkes UI) pada tahun 2008 menunjukkan data estimasi 3,6 juta penduduk Indonesia berusia 15-64 tahun (1,99% dari total penduduk Indonesia) menggunakan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya ( NAPZA) secara teratur, di mana 31% dari kelompok ini atau sek...

Cijeli opis

Spremljeno u:
Bibliografski detalji
Glavni autori: Wardhani, Yulia Kusuma (Autor), , Dra.Partini Msi,Psi (Autor)
Format: Knjiga
Izdano: 2014.
Teme:
Online pristup:Connect to this object online
Oznake: Dodaj oznaku
Bez oznaka, Budi prvi tko označuje ovaj zapis!
Opis
Sažetak:Penelitian Kesehatan UI (Puslitkes UI) pada tahun 2008 menunjukkan data estimasi 3,6 juta penduduk Indonesia berusia 15-64 tahun (1,99% dari total penduduk Indonesia) menggunakan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya ( NAPZA) secara teratur, di mana 31% dari kelompok ini atau sekitar 900,000 orang mengalami ketergantungan heroin dan lebih dari setengahnya adalah pengguna heroin suntik. Penyebab penggunaan obat dengan menggunakan suntikan secara bergantian adalah gangguan penggunaan NAPZA yang dapat mengakibatkan ketagihan dan ketergantungan. Orang yang menyalahgunakan NAPZA sering kali disebabkan karena yang bersangkutan mengalami depresi. Depresi dalah ganggan mood atau perasaan yang mengakibatkan seseorang mengalami pandangan negatif tentang diri senidri dan orang lain. Salah satu cara untuk mengatasi depresi pada pengguna narkoba suntik yaitu dengan menggunakan konseling. Konseling adalah suatu metode untuk membantu mengatasi masalah klien dalam proses penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap penurunan depresi pada pasien terapi rumatan metadon. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan eksperimen. Subjek dalam penelitian ini berasal dari Pasien Program Terapi Rumatan Metadon berjumlah 30 orang dan data ini diambil dari 25 subjek yang termasuk dalam kategori memiliki depresi tinggi berdasarkan skala BDI. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data hasil pengukuran menggunakan uji statistik non-parametrik dengan analisis wilcoxon, dimana diperoleh hasil uji Z post1 ke pre sebesar -4,377 dan post2 ke post1 sebesar -4,301 dengan p=0,000 (p<0,05). Rerata skor BDI sebelum perlakuan sebesar 28,04, sedangkan rerata depresi setelah diberi konseling sebesar 17,32 dan rerata depresi setelah konseling sebesar 13,80. Berdasarkan hasil uji-z dan hasil rerata dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian konseling terhadap penurunan depresi pada pasien.
Opis predmeta:https://eprints.ums.ac.id/30703/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30703/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30703/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30703/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30703/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30703/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30703/8/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30703/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30703/19/LAMPIRAN.pdf