Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronchitis Acute Di RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga

Latar belakang : Bronchitis Acute merupakan suatu kondisi yang menggambarkan adanya infeksi pada saluran pernafasan atas yang disertai adanya batuk dengan atau tanpa adanya sputum yang berlangsung selama 3 minggu. Bronchitis acute menandakan adanya infeksi saluran pernafasan tepatnya pada trakea dan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Zaudyasari, Bintari (Author), Herawati, Isnaini (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_30710
042 |a dc 
100 1 0 |a Zaudyasari, Bintari  |e author 
700 1 0 |a Herawati, Isnaini  |e author 
245 0 0 |a Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronchitis Acute Di RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga 
260 |c 2014. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30710/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30710/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30710/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30710/4/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30710/6/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30710/8/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30710/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30710/11/LAMPIRAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30710/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf 
520 |a Latar belakang : Bronchitis Acute merupakan suatu kondisi yang menggambarkan adanya infeksi pada saluran pernafasan atas yang disertai adanya batuk dengan atau tanpa adanya sputum yang berlangsung selama 3 minggu. Bronchitis acute menandakan adanya infeksi saluran pernafasan tepatnya pada trakea dan bronki yang disebabkan oleh adanya virus. Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi untuk mengurangi derajat sesak nafas, mengurangi produksi sputum, meningkatkan ekspansi toraks, mengurangi spasme otot dan mengurangi nyeri tekan pada m.upper trapezius pada kasus bronchitis acute dengan menggunakan modalitas berupa infra red (IR), coughing exercises, diaphragmatic breathing exercises dan mobilisasi sangkar toraks. Hasil : setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali didapat hasil penilaian sesak nafas pada T1 : 4 menjadi T6 : 0, sputum pada T1: sputum berada di lobus bawah dekstra dan sinistra serta pola pernafasan disertai wheezing menjadi T6: sputum tidak ada di paru dan pola pernafasan menjadi normal, ekspansi toraks pada T1 : 1 menjadi T6 : 1, spasme otot pada T1 : ada spasme pada m.upper trapezius menjadi T6 : sedikit spasme pada m. upper trapezius, nyeri tekan pada T1 : 4 menjadi T6 : 2. Kesimpulan : diaphragmatic breathing exercises dapat menguragi derajat sesak nafas dalam kondisi bronchitis acute, coughing exercises dapat mengurangi produksi sputum pada kondisi bronchitis acute, Infra Red (IR) dapat mengurangi spasme otot dan nyeri tekan pada kasus bronchitis acute. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a RM Therapeutics. Pharmacology 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/30710/ 
787 0 |n J100110025 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/30710/  |z Connect to this object online