Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Frozen Shoulder Sinistra Di Puskesmas II Kartasura

Latar Belakang : Frozen Shoulder atau sering disebut dengan capsulitis adhesiva (bahu beku) merupakan suatu kondisi yang menyebabkan keterbatasan lingkup gerak sendi bahu baik gerakan aktif maupun pasif yang sering terjadi tanpa penyebab yang pasti dan mengalami kekakuan khususnya pada daerah sekita...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: YULIANA, ROSIDA (Author), Sari, SST.FT, M.Sc (GRS) (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_30716
042 |a dc 
100 1 0 |a YULIANA, ROSIDA  |e author 
700 1 0 |a Sari, SST.FT, M.Sc   |q  (GRS)   |e author 
245 0 0 |a Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Frozen Shoulder Sinistra Di Puskesmas II Kartasura 
260 |c 2014. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30716/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30716/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30716/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30716/5/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30716/7/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30716/8/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30716/10/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30716/11/LAMPIRAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30716/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf 
520 |a Latar Belakang : Frozen Shoulder atau sering disebut dengan capsulitis adhesiva (bahu beku) merupakan suatu kondisi yang menyebabkan keterbatasan lingkup gerak sendi bahu baik gerakan aktif maupun pasif yang sering terjadi tanpa penyebab yang pasti dan mengalami kekakuan khususnya pada daerah sekitar bahu. Tujuan : Untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi dalam mengurangi nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi dan meningkatkan kekuatan otot pada kasus frozen shoulder dengan menggunakan modalitas fisioterapi yaitu ultra sound (US), terapi latihan , dan terapi manipulasi. Hasil : setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali didapatkan hasil penilaian sebagai berikut: adanya penurunan nyeri untuk nyeri diam T1: 1 sedangkan untuk T6:1, untuk nyeri tekan T1: 3 sedangkan untuk T6: 2, untuk nyeri gerak T1: 5 sedangkan untuk T6: 4. Adanya peningkatan kekuatan otot untuk grop otot fleksor T1: 3- sedangkan untuk T6: 4, untuk grop otot ekstensor T1: 3- sedangkan untuk T6: 4, untuk grop otot abduktor T1: 3- sedangkan untuk T6: 4, untuk grop otot adduktor T1: 3- sedangkan untuk T6: 4, untuk grop otot eksternal rotasi T1: 3- sedangkan untuk T6: 4, untuk grop otot internal rotasi T1: 3- sedangkan untuk T6: 4. Adanya peningkatan lingkup gerak sendi untuk T1 bidang S: 15°-0-60° menjadi T6: 45°-0°-110°, untuk T1 bidang F: 40°-0°-25° menjadi T6: 90°-0°-25°, untuk T1 bidang R: 30°-0°-35° menjadi T6: 40°-0°-35°. Adanya peningkatan aktivitas fungsional untuk T1: 40 sedangkan untuk T6: 29. Kesimpulan : Dari penatalaksanaan fisioterapi pada kasus frozen shoulder sinistra dengan pemberian modalitas ultra sound, terapi latihan, dan terapi manipulasi sebanyak 6 kali di Puskesmas Kartasura, dapat disimpulkan bahwa adanya pengurangan derajat nyeri, adanya peningkatan kekuatan otot, adanya peningkatan lingkup gerak sendi (LGS), dan adanya peningkatan aktivitas fungsional. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a RM Therapeutics. Pharmacology 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/30716/ 
787 0 |n J100110069 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/30716/  |z Connect to this object online