Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Asma Acute Di RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga

Latar Belakang: Asma Akut adalah suatu penyempitan saluran napas (bronkospasme) yang disebabkan kontraksi otot polos saluran napas, membengkaknya permukaan membran napas, dan adanya produksi lendir. Serangan asma akut ditandai dengan pasien sulit bernapas pada kondisi istirahat dan diikuti nafas yan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Oktaviani, Devi Ayuk Wulandari (Author), , Isnaini Herawati, S.Fis., M.Sc (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_30854
042 |a dc 
100 1 0 |a Oktaviani, Devi Ayuk Wulandari  |e author 
700 1 0 |a , Isnaini Herawati, S.Fis., M.Sc,  |e author 
245 0 0 |a Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Asma Acute Di RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga 
260 |c 2014. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30854/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30854/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30854/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30854/4/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30854/5/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30854/8/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30854/10/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30854/11/LAMPIRAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/30854/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf 
520 |a Latar Belakang: Asma Akut adalah suatu penyempitan saluran napas (bronkospasme) yang disebabkan kontraksi otot polos saluran napas, membengkaknya permukaan membran napas, dan adanya produksi lendir. Serangan asma akut ditandai dengan pasien sulit bernapas pada kondisi istirahat dan diikuti nafas yang cepat dan denyut nadi meningkat. Peran fisioterapi pada kasus ini adalah untuk managemen kekambuhan, aktivitas fungsional, dan untuk mengurangi nyeri serta spasme otot. Tujuan: Untuk mengetahui manfaat penatalaksanaan fisioterapi dalam mengurangi derajad sesak napas, mengurangi nyeri, mengurangi spasme, dan pengembngan ekspasi thoraks dalam kasus asma akut dengan modalitas infra red,breathing exercise, dan terapi latihan. Hasil: Setelah dilakukan terapi selama 6 kali diperoleh hasil penurunan derajat sesak napas T1=4 dan T6=3. Kemudian untuk pemeriksaan nyeri pada m. pectoralis dan m. upper trapezius nyeri tekan, nyeri gerak, nyeri diam T1=3/3/2, kemudian untuk T6=1/1/0. Untuk mobilisasi sangkar thoraks untuk axilla T1=84/82cm dan xypoideum T1=74/73cm, axilla T6=84/82cm dan xypoideum T6=74/73cm. Untuk spasme otot T1= teraba spasme pada m. pectoralis mayor dan m. sterno cleido mastoideus, T6= Teraba sedikit spasme pada m. pectoralis mayor dan m. sterno cleido mastoidues dapat terulur hampir sedikit maksimal. Kesimpulan: Dengan menggunakan modalitas fisioterapi infra red, breathing exercise, dan terapi latihan dapat mengurangi derajat sesak napas, nyeri dan menurunkan spasme otot pada kondisi asma akut. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a RM Therapeutics. Pharmacology 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/30854/ 
787 0 |n J100110054 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/30854/  |z Connect to this object online