Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Kasus Post Open Reduction Internal Fixation Fracture 1/3 Medial Tibia Dextra Dengan Pemasangan Plate And Screw Di Rso Prof. Dr. Soeharso Surakarta

Latar Belakang: fraktur tibia dan fibula adalah fraktur tulang panjang yang paling sering terjadi lebih dari 500.000 kasus setiap tahun.tercatat 244 kasus fraktur shaft tibia, sebanyak 24 berkaitan dan terjadi pada pemain sepak bola. Tiga diantaranya merupakan pemain sepak bola profesional dan sisan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Hijraningrum, Yulia Ayu (Author), , Dwi Rosella K, S.St FT., M.Fis (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang: fraktur tibia dan fibula adalah fraktur tulang panjang yang paling sering terjadi lebih dari 500.000 kasus setiap tahun.tercatat 244 kasus fraktur shaft tibia, sebanyak 24 berkaitan dan terjadi pada pemain sepak bola. Tiga diantaranya merupakan pemain sepak bola profesional dan sisanya merupakan pemain amatir dengan usia rata-rata 23 tahun. Salah penanganan fraktur yaitu dengan operatif berupa pemasangan plate and screw. Tujuan: untuk mengetahui manfaat terapi latihan dalam mengurangi odema di sebelah proksimal dari incisi, mengurangi nyeri gerak dan tekan di sekitar oedema, meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS) ankle joint dextra, meningkatkan kekuatan otot penggerak ankle joint dextra, dan mengurangi atrophy pada otot-otot tungkai bawah kanan. Hasil: setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali didapatkan hasil penilaian nyeri pada nyeri diam T1: 1 menjadi T6: 1, nyeri gerak T1: 4 menjadi T6: 3, dan nyeri tekan T1: 4 menjadi T6: 3. Peningkatan LGS aktif sendi S: T1: 10-0-10 menjadi T6: 20-0-35, R: T1: 5-0-10 menjadi T6: 15-0-25, LGS pasif sendi S: T1: 15-0-15 menjadi T6: 20-0-40, R: T1: 10-0-15 menjadi T6: 20-0-25. Peningkatan kekuatan otot dorso fleksor T1: 3+ menjadi T6: 4-, plantar fleksor T1: 3+ menjadi T6: 4-, evertor T1: 2+ menjadi T6: 3-, dan invertor T1: 2+ menjadi T6: 3-. Kesimpulan: terapi latihan dapat mengurangi oedema di sebelah proksimal dari incisi, mengurangi nyeri gerak dan tekan di sekitar oedema, meningkatkan LGS ankle joint dextra, meningkatkan kekuatan otot penggerak ankle joint dextra, tetapi belum mengurangui atrophy pada otot-otot tungkai bawah kanan.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/30920/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30920/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30920/5/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30920/7/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30920/9/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30920/10/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30920/11/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30920/14/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30920/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf