Penatalaksanaan Fisiterapi Pada Kasus Post Stroke, Hemiparese Sinistra Di RSUD Sarjdito

Latar Belakang: Hemiparese Sinistra merupakan adalah suatu cidera mendadak dan berat pada pembuluh-pembuluh darah otak karena beberapa sebab antara lain sumbatan seperti trombus dan emboli sehingga suplai darah yang membawa nutrisi dan oksigen diotak berkurang. Apabila distribusi oksigen dan nutrisi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Yuniari, Dahlia Catur (Author), , Wahyuni, S.Fis., M.Kes (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang: Hemiparese Sinistra merupakan adalah suatu cidera mendadak dan berat pada pembuluh-pembuluh darah otak karena beberapa sebab antara lain sumbatan seperti trombus dan emboli sehingga suplai darah yang membawa nutrisi dan oksigen diotak berkurang. Apabila distribusi oksigen dan nutrisi di otak berkurang melalui suplai darah maka akan terjadi iskhemik dan timbulnya gangguan fungsi pada sel-sel otak yang terkena. Tujuan: untuk mengetahui penatalaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi nyeri, meningkatkan kemampuan fungsional, meningkatkan kekuatan otot pada setiap sendi dengan menggunakan modalitas infra red, TEN'S, dan terapi latihan Hasil: setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali secara rutin dalam 1 bulan didapat hasil penelitian pada nyeri dengan menggunakan VAS yaitu gerak T1: 4 menjadi T6: 3.5. kemampuan fungsional dengan inseks barthel dari T1: 82 menjadi T6: 89. Untuk kekuatan otot pada shoulder pada gerakan fleksi T1: 4 menjadi T6: 4, ekstensi T1: 4 menjadi T6: 4, adduksi T1: 4 menjadi T6: 4, abduksi T1: 4 menjadi T6: 4, elbow pada gerakan fleksi T1: 4 menjadi T6: 4+, ekstensi T1: 4 menjadi T6: 4, supinasi T1: 4 menjadi T6: 4, pronasi T1: 4 menjadi T6: 4, wrist dari gerakkandorsi fleksi T1: 4 menjadi T6: 4+, palamar T1: 4 menjadi T6: 4+, ulna deviasi T1: 4 menjadi T6: 4, radius T1: 4 menjadi T6: 4, hip pada gerakan fleksi T1: 4 menjadi T6: 4+, ekstensi T1: 4 menjadi T6: 4, adduksi T1: 4 menjadi T6: 4+, abduksi T1: 4 menjadi T6: 4+, endorotasi T1: 4 menjadi T6: 4, eksorotasi T1: 4 menjadi T6: 4, knee pada gerakan fleksi T1: 3 menjadi T6: 4, ekstensi T1: 3 menjadi T6: 4,, ankle pada gerakan planatar fleksi T1: 4 menjadi T6: 4, dorsi fleksi T1: 4 menjadi T6: 4, inverse T1: 4 menjadi T6: 4, eversi T1: 4 menjadi T6: 4. Kesimpulan: Infra Red dapat digunakan untuk mengurangi nyeri grak pada kasus post sroke, hemiparese sinistra, TEN'S dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dan sebagai stimulasi otot, dan terapi latihan dapat digunakan untuk mengatur pola gerak dan menjaga ROM nya.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/30931/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30931/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30931/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30931/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30931/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30931/6/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30931/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30931/9/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30931/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf