Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Cerebral Palsy Monoplegi Upper Extremity Sinistra Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta
Latarbelakang: Cerebral Plasy adalah kumpulan gangguan motorik akibat kerusakan otak yang terjadi sebelum, selama, atau setelah lahir. Kerusakan otak anak mempengaruhi sistem motorik ,dan sebagai hasilnya anak memiliki koordinasi yang buruk, keseimbangan yang buruk, atau pola gerakan abnormal yang m...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latarbelakang: Cerebral Plasy adalah kumpulan gangguan motorik akibat kerusakan otak yang terjadi sebelum, selama, atau setelah lahir. Kerusakan otak anak mempengaruhi sistem motorik ,dan sebagai hasilnya anak memiliki koordinasi yang buruk, keseimbangan yang buruk, atau pola gerakan abnormal yang merupakan kombinasi dari karakter ini. Modalitas yang diberikan pada kondisi ini yaitu Terapi Latihan. Tujuan: Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah inia dalah untuk mengetahui manfaat penatalaksanaan terapi latihan terhadap peningkatan kemampuan motorik kasar dan kekuatan otot pada penderita cerebral palsy monoplegi upper extremity sinistra. Metode: Studi kasus dan pemberian modalitas Terapi Latihan, setelah 6x terapi diperoleh hasil. Hasil: Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali pada kasus Cerebral Palsy Monoplegi Upper Extremity dengan modalitas terapi latihan berupa Neuro Developmental Treatment berupa Fasilitasi dan patterning therapy diperoleh hasil tidak ada peningkatan kekuatan otot dan kemampuan motorik kasar. Kekuatan otot dinilai menggunakan skala XOTR dan didapatkan hasil grup otot upper extremity sinistra T0= T (trace), T6= T (trace). Sedangkan untuk kemampuan motorik kasar yang diukur dengan GMFM score diperoleh hasil untuk dimensi A (berbaring dan berguling) T0-T6= 49,02%, dimensi B (duduk) T0-T6= 23,33%. Hasil total dimensi A-Bdari T0-T6= 36,18%. Sehingga didapatkan hasil belum adanya peningkatan kemampuan motorik kasar. Kesimpulan: Beluma danya peningkatan kekuatan otot dan kemampuan motorik kasar. Hal ini karena waktu terapi yang hanya 6 kali. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/30943/1/HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/30943/2/BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/30943/3/BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/30943/4/BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/30943/14/BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/30943/15/BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/30943/16/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/30943/17/LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/30943/24/NASKAH_PUBLIKASI.pdf |