Profil Penderita Kanker Serviks Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi

Kanker serviks merupakan kanker ginekologi yang paling sering terjadi pada wanita, penyebab utamanya adalah adanya human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian kanker serviks, yaitu usia, usia pertama kali melakukan hubungan seksual, multip...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Istiqomah, Nurul (Author), , Winarsih Nur Ambarwati, S.Kep., Ns., ETN., M.Kep (Author), , Rina Ambarwati , S.Kep., Ns (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kanker serviks merupakan kanker ginekologi yang paling sering terjadi pada wanita, penyebab utamanya adalah adanya human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian kanker serviks, yaitu usia, usia pertama kali melakukan hubungan seksual, multiple sexual partner, penggunaan kontrasepsi hormonal, riwayat penyakit keluarga, nutrisi, aktivitas fisik (olah raga), pendapatan keluarga, perokok aktif dan paritas. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui distribusi frekuensi profil penderita kanker serviks berdasarkan faktor resiko. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Sampel adalah pasien kanker serviks di poliklinik kebidanan dan kandungan RSUD Dr Moewardi sejumlah 43 responden. Teknik sampling menggunakan accidental. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Sebanyak 43 responden terkena kanker serviks pada usia ≥30 tahun. Terdapat 5 (11,6%) responden riwayat penyakit keluarga dan sebanyak 38 responden (88,4%) tidak memiliki. Responden yang melakukan hubungan seksual pada usia ≤18 tahun 22 responden (51,2%), dan sebanyak 21 responden (48,8 %) pada usia >18 tahun. Responden yang memiliki multiple sexual parner terdapat 5 responden (11,6%), sebanyak 38 responden (88,4%) hanya memiliki satu. 20 (46,5%) responden menggunakan kontrasepsi hormonal dan sebanyak 23 responden (53,5%) tidak menggunakan. 19 responden (44,2%) memiliki paritas >3 kali dan sebanyak 24 responden ( 55,8%) memiliki paritas ≤3 kali. Perokok aktif sebanyak 1 orang (2,3%). 12 responden (27,9%) melakukan aktifitas fisik (olah raga), tidak melakukan aktifitas fisik (olah raga) sebanyak 31 responden (72,1%). 15 responden (34,9%) mengkonsumsi makanan yang dibakar atau makanan yang kurang sehat, 43 responden memiliki menu makanan yang sehat untuk pemenuhan anti oksidan yang terkandung dalam sayuran dan buah. Jumlah pendapatan per bulan sebanyak 34 responden (79,1%) dengan pendapatan < Rp. 1.145.000/ bulan.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/30948/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30948/3/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30948/5/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30948/6/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30948/9/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30948/12/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30948/14/BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30948/16/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30948/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/30948/22/LAMPIRAN.pdf