Analisis Penggunaan Interjeksi Pada Naskah Drama "Pesta Para Pencuri" Karya Jean Annaulih Saduran Rachman Sabur: Kajian Linguistik
Tujuan penelitian ini adalah mengklasifikasikan penggunaan interjeksi, menjelaskan fungsi dan makna interjeksi, dan mendeskripsikan penyebab munculnya penggunaan interjeksi pada naskah drama "Pesta Para Pencuri" karya Jean Annoulih Saduran Rachman Sabur. Penelitian ini merupakan jenis pene...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014-06.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Tujuan penelitian ini adalah mengklasifikasikan penggunaan interjeksi, menjelaskan fungsi dan makna interjeksi, dan mendeskripsikan penyebab munculnya penggunaan interjeksi pada naskah drama "Pesta Para Pencuri" karya Jean Annoulih Saduran Rachman Sabur. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Kualitatif. Subjek yang akan dikaji pada penelitian ini adalah naskah drama "Pesta Para Pencuri" karya Jean Annoulih Saduran Rachman Sabur, sedangkan objek dalam penelitian adalah interjeksi/kata seru pada naskah drama "Pesta Para Pencuri" karya Jean Annoulih Saduran Rachman Sabur. Sumber data dalam penelitian adalah sumber data tertulis pada naskah drama "Pesta Para Pencuri" karya Jean Annoulih Saduran Rachman Sabur yang terdapat interjeksi / kata seru. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan metode catat.Teknik pengujian keabsahan data yang digunakan adalah triangualasi data dan triangulasi teori. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan intralinguali dan metode padan ekstralingual. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Ditemukan tujuh jenis interjeksi, yaitu yaitu (1) interjeksi seruan atau minta perhatian, yaitu kata hei, ayo, aa, oh, oho dan hai, (2) interjeksi keheranan, yaitu kata kok, wah, oh, hayyah, waw, ooo, (3) interjeksi kesedihan yaitu kata adduh dan emmoh, (4) interjeksi kekecewaan yaitu kata wah, ya, iya, bajingan, ah, busset, dan oh, (5) interjeksi kekagetan yaitu kata aaa, ha, dan astaga, (6) interjeksi kelegaan yaitu kata oke, aayayaya, dan oh, (7) interjeksi kejijikan yaitu kata ih. Selain itu juga ditemukan dua fungsi, yaitu (1) fungsi emotif, ditemukan pada delapan data, (2) fungsi ekspresif, ditemukan pada dua puluh satu data. Hal lain yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu terdapat delapan penyebab munculnya penggunaan interjeksi, yaitu (1) munculnya interjeksi karena marah, (2) kaget, (3) tidak setuju, (4) mengajak, (5) kagum, (6) kesal/jengkel, (7) merasa lega, (8) jijik. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/31061/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf https://eprints.ums.ac.id/31061/1/HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/31061/2/BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/31061/3/BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/31061/4/BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/31061/5/BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/31061/6/BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/31061/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/31061/9/LAMPIRAN.pdf |