Gambaran Perawatan Ibu Nifas Di Wilayah Kecamatan Miri Sragen
Kesehatan ibu dan anak tidak terlepas dari permasalahan faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat tempat mereka berada. Faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan tradisional seperti konsep-konsep mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab akibat, dan konsep tentang sehat dan sa...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kesehatan ibu dan anak tidak terlepas dari permasalahan faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat tempat mereka berada. Faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan tradisional seperti konsep-konsep mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab akibat, dan konsep tentang sehat dan sakit, serta kebiasaan-kebiasaan ada kalanya mempunyai dampak positif atau negatif terhadap Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Penelitian ini dengan rumusan masalah yaitu bagaimanakah perawatan ibu nifas di kecamatan Miri Sragen. Tujuan penelitian untuk mengetahui perawatan ibu nifas di kecamatan Miri, Sragen. Metode yang dipergunakan deskriptif dengan rancangan penelitian menggunakan cross sectional. Hasil penelitian ini mendapatkan gambaran praktek perawatan ibu nifas tentang kenyamanan tergambar kebanyakan Ibu dan bayi harus selalu membawa benda (gunting, pemotong kuku, dan peniti) apabila diluar rumah atau di dalam rumah sebesar 18 orang (51,4%). Aktifitas itu dengan melakukan tidur setengah duduk dengan kaki lurus selama 40 hari yang dilakukan oleh responden sebesar 16 orang (45,7%). Sedangkan aktifitas sex selama masa nifas sebesar 4 orang (11,4%). Konsumsi nutrisi dengan minum jamu sebesar 22 orang (62,9%), konsumsi daging, ikan dan telur sebesar 27 orang (77,1%). Konsumsi makanan pedas sebesar 7 orang (20,0%), Konsumsi makanan tertentu sebesar 19 orang (54,3%), konsumsi nutrisi pantangan makanan sebesar 25 orang (71,4%), Sosial atau Dukungan sebesar 19 orang (54,3%), perawatan diri tergambar saat ibu melakukan pijat tubuh sebesar 21 orang (60,0%), perawatan bayi tegambar dengan saat ibu membedong bayi. Hasil penelitian sebesar 11 orang (31,4%), dan memberikan makanan tambahan sebelum bayi usia 6 bulan sebesar 9 orang (25,7%). |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/31094/1/HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/31094/2/BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/31094/3/BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/31094/4/BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/31094/5/BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/31094/6/BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/31094/7/BAB_VI.pdf https://eprints.ums.ac.id/31094/8/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/31094/10/LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/31094/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf |