Pemanfaatan Limbah Padat PT. Petro Kimia Gresik Untuk Kekuatan Bata Beton Yang Menggunakan Agregat Halus Dust

Tiap tahun setidaknya dibutuhkan 728.604 unit rumah per tahun. Ini akan berdampak pada keperluan bahan bangunan terutama bata. Kebutuhan batu bata akan terus meningkat jumlahnya di setiap tahunnya. Dilihat dari pembuatan batu bata bahan baku yakni tanah liat. Jika tanah liat terus menerus digunakan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hasan, Fuad (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tiap tahun setidaknya dibutuhkan 728.604 unit rumah per tahun. Ini akan berdampak pada keperluan bahan bangunan terutama bata. Kebutuhan batu bata akan terus meningkat jumlahnya di setiap tahunnya. Dilihat dari pembuatan batu bata bahan baku yakni tanah liat. Jika tanah liat terus menerus digunakan sebagai bahan baku bata maka tingkat kesuburan tanah berkurang dan tidak ada lagi lahan untuk menanan tanaman(padi) sebagai pemenuh kebutuhan pangan manusia. Perkembangan teknologi industri di Indonesia diikuti pula dengan permasalahan yang selalu muncul, yaitu masalah limbah yang mencemari lingkungan.Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah padat pabrik pupuk PT. Petrokimia Gresik. Dalam penelitian tugas akhir ini, limbah padat ditambahkan pada komposisi campuran bata beton dengan variasi penambahan 5%, 10%, 15%, 20% dari berat semen yang direncanakan, setiap variasi 3 benda uji dengan perbandingan berat semen dan agregat halus 1:5 dengan fas 0,5. Untuk uji kuat tekan menggunakan cetakan silinder dengan dimensi 15 cm dan tinggi 30 cm . Untuk uji kuat lentur dan uji serap air menggunakan cetakan balok dengan di mensi panjang 60 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm. Metode perawatan yang di pakai dengan cara di rendam selama 28 hari. Analisa sifat fisik dan kimia limbah padat petrokimia dapat disimpulkan menurut ASTM C618-2003 (tentang standar mutu pozzolan) jumlah unsur senyawa SiO2, Al203, dan Fe20 sama dengan 2,47% yang mana lebih kecil dari standar maksimal 70%, dan mengandung CaO 52,39% yang mana diatas standar minimal 10%. Maka limbah padat yang digunakan di penelitian ini di kategorikan pozolan kelas C. Hasil dari penelitian ini didapatkan kuat tekan terbesar pada penambahan gypsum 15% yaitu sebesar 5,17 MPa, sedangkan kuat lentur pada penambahan gypsum 15% yaitu sebesar 4,513 MPa dan kuat serap air pada penambahan limbah gypsum 15% yaitu sebesar 11,58%.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/31166/1/03._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31166/2/04._BAB_I_.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31166/3/05._BAB_II_.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31166/4/06._BAB_III__.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31166/5/07._BAB_IV__.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31166/15/08._BAB_V__.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31166/16/09._BAB_VI_.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31166/18/10._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31166/19/11._LAMPIRAN_.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31166/21/02._NASKAH_PUBLIKASI_.pdf