Tinjauan Karakteristik Bata Merah Dan Karakteristik Batako Dengan Campuran Biasa

Batako merupakan bata cetak yang terdiri dari campuran antara pasir, semen dan air. Bata merah merupakan suatu unsur bangunan yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan dibuat dari tanah yang dibakar dengan pemanasan cukup tinggi. Seiring perkembangan zaman, inovasi atau alternatf dalam pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Pratama, Ridwan Aditya (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Batako merupakan bata cetak yang terdiri dari campuran antara pasir, semen dan air. Bata merah merupakan suatu unsur bangunan yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan dibuat dari tanah yang dibakar dengan pemanasan cukup tinggi. Seiring perkembangan zaman, inovasi atau alternatf dalam pembuatan merupakan experimen dengan judul Tinjauan Karakteristik Bata merah Dan Karakteristik Batako Dengan Campuran Biasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan, uji geser, uji gravitasi, serta perbandingan biaya antara bata merah dan batako. Penelitian ini menggunakan pengujian kuat tekan, uji geser dan uji gravitasi. Dalam penelitian ini mempergunakan benda uji berupa batako dan bata merah dengan ukuran 22,5 cm x 10,5 cm x 3,5 cm. Bahan-bahan yang digunakan adalah pasir dari Klaten, Semen merk Holcim, air di ambil dari desa Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, yang menggunakan nilai fas 0,4 dan 0,5 pada perbandingan 1:6, 1:7, 1:8 dan 1:9. Tiap macam persentase batako dibuat 3 buah untuk masing-masing pengujian, sehingga total benda uji adalah 72 buah. Pengujian dilakukan pada umur 28 hari di Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada pengujian kuat tekan pada perbandingan 1:6 dengan fas 0,4 diperoleh kuat tekan maksimum rata-rata sebesar 0,122 MPa dan pada fas 0,45 sebesar 0,118 MPa. Pada perbandingan 1:7 dengan fas 0,4 diperoleh kuat tekan maksimum rata-rata sebesar 0,104 MPa dan pada fas 0,45 sebesar 0,118 MPa. Pada perbandingan 1:8 dengan fas 0,4 diperoleh kuat tekan maksimum rata-rata sebesar 0,113 MPa dan pada fas 0,45 sebesar 0,118 MPa. Pada perbandingan 1:9 dengan fas 0,4 diperoleh kuat tekan maksimum rata-rata sebesar 0,104 MPa dan pada fas 0,45 sebesar 0,113 MPa. Pada uji tekan bata merah klaten diperoleh kuat tekan maksimum rata-rata sebesar 0,063 MPa dan bata merah sukoharjo sebesar 0,050 MPa.. Sedangkan pada uji geser menunjukan bahwa batako dalam kondisi utuh tetapi sedikit mengalami keausan. Pada uji geser bata merah klaten maupun sukoharjo semuanya mengalami keausan. Sedangkan untuk hasil pengujian gravitasi batako terbelah menjadi dua, retak dan pecah sedikit pada ujung. Pada uji grafitasi bata merah klaten maupun sukoharjo semuanya terbelah menjadi dua. Pada perbandingan biaya dapat disimpulkan bahwa untuk harga per biji bata merah di klaten adalah Rp 600,-/biji, untuk harga bata merah di sukoharjo adalah Rp 750,-/biji. Sedangkan untuk harga batako pada perbandingan 1:6 adalah Rp 1.700,-/biji, pada perbandingan 1:7 adalah Rp 1.669,-/biji, pada perbandingan 1:8 adalah Rp 1.645,-/biji, dan pada perbandingan 1:9 adalah Rp 1.626,-/biji
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/31202/1/COVER.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31202/4/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31202/5/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31202/6/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31202/11/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31202/12/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31202/14/BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31202/15/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31202/23/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31202/25/NASKAH_PUBLIKASI.pdf