Prarancangan Pabrik Dimetil Tereftalat Dari Asam Tereftalat Dan Metanol Dengan Katalis Alumina Aktif Kapasitas 150.000 Ton/Tahun

Seiring dengan berkembangnya pembangunan di Indonesia maka dibutuhkan pembangunan di bidang industri. Salah satunya industri yang menarik adalah dimetil tereftalat (DMT). Saat ini Indonesia belum ada pabrik DMT yang berdiri. DMT ini digunakan sebagai produk setengah jadi yang dibutuhkan untuk pembua...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Sholaika, Adika Mar'atus (Author), , Rois Fathoni, S.T. M.Sc. Ph.D (Author), , Ir. Herry Purnama, M.T., Ph.D (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Seiring dengan berkembangnya pembangunan di Indonesia maka dibutuhkan pembangunan di bidang industri. Salah satunya industri yang menarik adalah dimetil tereftalat (DMT). Saat ini Indonesia belum ada pabrik DMT yang berdiri. DMT ini digunakan sebagai produk setengah jadi yang dibutuhkan untuk pembuatan polietilen tereftalat (PET) dan polibutilen tereftalat (PBT). PET dan PBT adalah salah satu bahan baku untuk pembuatan serat poliester, film poliester, dan resin botol. DMT diperoleh dengan cara mereaksikan asam tereftalat (AT) dan metanol dalam fase gas. Reaksi berlangsung secara adiabatis di dalam reaktor fixed bed pada suhu 324 - 330 ºC dan tekanan 1,2 - 1,5 atm. Katalisator yang digunakan adalah alumina A + 1 % KOH. Prarancangan pabrik DMT dengan luas area sebesar 5 hektar ini akan didirikan di Cilegon, Banten dengan kebutuhan 100 orang tenaga kerja. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang masih impor dan adanya ekspor yang masih terbuka maka pabrik DMT dirancang dengan kapasitas 150.000 ton/tahun. Untuk menghasilkan DMT sebanyak 18.939,4 kg/jam dibutuhkan bahan baku AT 16.406,1 kg/jam dan metanol 6.737,6 kg/jam. Adapun kebutuhan lainnya pada pabrik DMT antara lain kebutuhan bahan bakar sebanyak 6.800,6 kg/jam, kebutuhan air sungai sebanyak 7,8 m³/jam, kebutuhan listrik 7,5 MW dan kebutuhan steam proses sebanyak 2.218,3 kg/jam. Dari hasil analisa ekonomi diperoleh return on investment (ROI) sebelum pajak sebesar 26,22 % sedangkan setelah pajak sebesar 18,41 %, pay out time (POT) sebelum pajak sebesar 2,8 tahun sedangkan setelah pajak sebesar 3,5 tahun, break even point (BEP) sebesar 53,83%, shut down point (SDP) sebesar 36,28%, sedangkan discounted cash flow (DCF) sebesar 18,19%. Berdasarkan hasil perhitungan analisa ekonomi tersebut, maka prarancangan pabrik DMT dengan kapasitas 150.000 ton/jam ini layak untuk dipertimbangkan pendiriannya dan cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/31212/16/NASKAH_PUBLIKASI_FIX.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31212/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31212/4/BAB_1_PENDAHULUAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31212/5/BAB_II_DISKRIPSI_PROSES.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31212/7/BAB_III_SPESIFIKASI_ALAT.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31212/8/BAB_IV_UTILITAS.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31212/9/BAB_V_MANAJEMEN_PERUSAHAAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31212/10/BAB_VI_ANALISA_EKONOMI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31212/11/BAB_VII_KESIMPULAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31212/12/DAFTAR_PUSTAKA_pdf.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31212/13/LAMPIRAN.pdf