Rencana Kerja Ulang Proyek Pembangunan Gedung Dan Optimalisasi (Studi Kasus Pelaksanaan Proyek Pembangunan Asrama Baru Lantai 5 Kantor LPPKS Indonesia)

Manajemen proyek mencakup pengelolaan dalam perencanan, pelaksanaan, dan pengendalian (Irika W. dan Lenggogeni, 2013). Pengendalian proyek ini dilakukan secara periodik dalam hal waktu dan biaya. Pada pengendalian ini dapat diperkirakan biaya dan waktu penyelesaian proyek dengan metode Earned Value....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Dumadi, Triono Agung (Author), , Dr.ir.Sunarjono.M.T (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Manajemen proyek mencakup pengelolaan dalam perencanan, pelaksanaan, dan pengendalian (Irika W. dan Lenggogeni, 2013). Pengendalian proyek ini dilakukan secara periodik dalam hal waktu dan biaya. Pada pengendalian ini dapat diperkirakan biaya dan waktu penyelesaian proyek dengan metode Earned Value. Pada umumnya, pada pengendalian waktu akan dilakukan reschedule agar proyek dapat selesai tepat waktu. Konsep lain yang diperkenalkan dalam pengendalian waktu adalah konsep optimalisasi. Optimalisasi adalah suatu proses penguraian durasi proyek untuk mendapatkan percepatan durasi yang paling baik (optimal) dengan menggunakan berbagai alternatif ditinjau dari segi biaya (Heizer dan Render, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk evaluasi rencana dan realisasi pelaksanaan proyek pembangunan asrama baru lantai 5 kantor LPPKS Indonesia, menyusun rencana kerja ulang pelaksanaan proyek menggunakan Precedence Diagram Methode, dan optimalisasi biaya dan waktu pada pelaksanaan proyek. Evaluasi rencana dan realisasi dilakukan dengan membandingkan jadwal rencana dan progress pekerjaan tiap minggu. Earned Value dilakukan dengan menghitung Actual Cost, Earned Value, dan Planned Value, kemudian memperkirakan waktu dan biaya akhir penyelesaian proyek. Sedangkan optimalisasi dilakukan dengan memperpendek durasi pekerjaan yang berada pada lintasan kritis, kemudian menghitung ulang biaya langsung pekerjaan tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi rencana dan realisasi proyek pada minggu ke-13,diketahui bahwa proyek mengalami keterlambatan sebesar 19,759% dari jadwal semula. Sedangkan dari hasil Earned Value Analysis diketahui bahwa proyek ini terlambat dari jadwal, tetapi tidak over budget. Dan diperkirakan proyek ini masih memerlukan sisa dana sebesar Rp 6.926.681.111,- atau 50,06% dari RAB untuk menyelesaikan proyek, dan kerugian proyek ini diperkirakan sebesar Rp 726.212.711,- (5,25%) dari RAB. Selanjutnya, dari minggu ke-13 dilakukan analisis pekerjaan-pekerjaan yang terlambat, dan dilakukan penjadwalan ulang dari minggu ke-14 hingga minggu ke-26. Kemudian dilakukan percepatan dengan metode crashing program, dan didapati bahwa proyek akan optimal apabila dilakukan percepatan durasi proyek menjadi 24 minggu. Dengan mengurangi durasi proyek menjadi 24 minggu biaya proyek berkurang Rp 111.135.538,- (1,17%) yang semula biaya proyek adalah Rp 9.473.254.923,-.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/31502/17/Naskah_Publikasi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31502/1/Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31502/3/Bab_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31502/4/Bab_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31502/5/Bab_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31502/8/Bab_5.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31502/10/Bab_6.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31502/11/Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31502/12/Lampiran.pdf