Peran Self Efficacy Dan Kematangan Beragama TerhadapPerilaku Menyontek

Perilaku menyontek merupakan fenomena yang sering kita jumpai dalam proses belajar mengajar. Banyak siswa yang berusaha ingin mendapatkan prestasi belajar terbaik dikelasnya, bahkan dengan usaha yang tidak semestinya dilakukan oleh seorang siswa yaitu menyontek. Tujuan penelitian ini adalah untuk me...

Deskribapen osoa

Gorde:
Xehetasun bibliografikoak
Egile Nagusiak: Siswanti, Tanti (Egilea), , Dr. Nisa Rachmah N.A., M.Si, Psi (Egilea), , Dra. Wiwin Dinar Pratisti, M.Si (Egilea)
Formatua: Liburua
Argitaratua: 2014.
Gaiak:
Sarrera elektronikoa:Connect to this object online
Etiketak: Etiketa erantsi
Etiketarik gabe, Izan zaitez lehena erregistro honi etiketa jartzen!
Deskribapena
Gaia:Perilaku menyontek merupakan fenomena yang sering kita jumpai dalam proses belajar mengajar. Banyak siswa yang berusaha ingin mendapatkan prestasi belajar terbaik dikelasnya, bahkan dengan usaha yang tidak semestinya dilakukan oleh seorang siswa yaitu menyontek. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik hubungan self efficacy dan kematangan beragama dengan perilaku menyontek, mengetahui berapa besar sumbangan self efficacy dan kematangan beragama terhadap perilaku sekolah. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 2 Boyolali dan SMA Negeri 1 Kemusu sejumlah 383 orang. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala self efficacy, kematangan beragama dan perilaku menyontek. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil korelasi R sebesar 0,614 dan F regresi sebesar 115,018 dengan p = 0,000 (p<0,05), hasil korelasi (rx1y) sebesar - 0,419 dengan p < 0,01 dan (rx2y) sebesar -0,563 dengan p < 0,01. Rerata empirik variabel self efficacy sebesar 64,81 dan rerata hipotetik sebesar 60 berarti tergolong sedang. Variabel kematangan beragama mempunyai rerata empirik sebesar 101,14 dan rerata hipotetik sebesar 95 berarti tergolong sedang. Sumbangan efektif variavel self efficacy dan kematangan beragama terhadap perilaku menyontek ditunjukkan dari koefisien determinan (r2) = 0,37 atau sebesar 37,7%. Hal ini berarti masih terdapat 62,3% faktor lain yang mempengaruhi perilaku menyontek siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara self efficacy dan kematangan beragama dengan perilaku menyontek siswa.
Alearen deskribapena:https://eprints.ums.ac.id/31564/9/Naskah_Publikasi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31564/1/Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31564/2/Bab_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31564/3/Bab_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31564/4/Bab_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31564/5/Bab_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31564/6/Bab_5.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31564/7/Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31564/8/Lampiran.pdf