Hubungan Antara Konsep Diri Dan Motivasi BerprestasiDengan Intensi Menyontek Pada Siswa Sma Negeri Program Akselerasi Di Kabupaten Wonogiri
Menyontek telah menjadi bagian dari budaya di kalangan pelajar sehingga bila tidak menyontek dapat dikatakan ketinggalan trend. Di samping itu, mereka juga merasakan beban dituntut oleh orang tua agar lulus ujian dengan nilai yang baik sehingga ada kekhawatiran pada diri mereka takut dimarahi oleh o...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Menyontek telah menjadi bagian dari budaya di kalangan pelajar sehingga bila tidak menyontek dapat dikatakan ketinggalan trend. Di samping itu, mereka juga merasakan beban dituntut oleh orang tua agar lulus ujian dengan nilai yang baik sehingga ada kekhawatiran pada diri mereka takut dimarahi oleh orang tua apabila nilai ujian mereka jelek. Munculnya kekhawatiran merupakan dampak dari adanya tuntutan orangtua terhadap hasil belajar anak, yang sering kali melupakan proses yang dijalani anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara konsep diri, motivasi berprestasi dengan intensi menyontek pada siswa SMA Negeri Program Akselerasi di Kabupaten Wonogiri, dan mencari sumbangan efektif konsep diri, motivasi berprestasi terhadap intensi menyontek. Hipotesis yang diajukan: 1) Hipotesis Mayor: "Ada hubungan antara konsep diri dan motivasi berprestasi dengan intensi menyontek siswa SMA Negeri Program Akselerasi di Kabupaten Wonogiri."; 2) Hipotesis Minor: Ada hubungan negatif antara konsep diri dengan intensi menyontek. Ada hubungan negatif motivasi berprestasi dan intensi menyontek. Subjek penelitian siswa-siswi program akselerasi kelas XI dan kelas XII dari SMA Negeri 1 Wonogiri, SMA Negeri 2 Wonogiri dan SMA Negeri 1 Wuryantoro. Jumlah subjek sebanyak 99 siswa. Pengumpulan data menggunakan skala konsep diri, skala motivasi berprestasi dan skala intensi menyontek. Analisis data menggunakan analisis regresi dua prediktor. Kesimpulan penelitian diperoleh nilai koefisien korelasi R = 0,546, Fregresi = 20,341; p = 0,001 (p < 0,01). Dengan demikian dikarenakan 0,000 < 0,01 maka model regresi ganda dapat dipakai untuk memprediksi intensi menyontek dengan prediktor konsep diri (X1) dan motivasi berprestasi (X2). Hasil analisis koefisien korelasi rx1y= -0,333, p = 0,001 (p < 0,01), artinya ada korelasi negatif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan intensi menyontek, semakin tinggi konsep diri maka akan semakin rendah intensi menyontek Hasil korelasi rx2y = -0,485; p = 0,000 (p < 0,01), artinya ada korelasi negatif yang sangat signifikan antara motivasi berprestasi dengan intensi menyontek, semakin tinggi motivasi berprestasi maka akan semakin rendah intensi menyontek, begitu pula sebaliknya. Sumbangan efektif konsep diri terhadap intensi menyontek = 11,1%. Motivasi berprestasi terhadap intensi menyontek= 23,5%. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/31567/9/Naskah_Publikasi.pdf https://eprints.ums.ac.id/31567/1/Halaman_Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/31567/2/Bab_1.pdf https://eprints.ums.ac.id/31567/3/Bab_2.pdf https://eprints.ums.ac.id/31567/4/Bab_3.pdf https://eprints.ums.ac.id/31567/5/Bab_4.pdf https://eprints.ums.ac.id/31567/6/Bab_5.pdf https://eprints.ums.ac.id/31567/7/Daftar_Pustaka.pdf https://eprints.ums.ac.id/31567/8/Lampiran.pdf |