Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012)

Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah organisasi dengan mengacu pada filosofi kemampuan menghasilkan output yang optimal dengan input-nya yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat efisiensi Perbankan Konvensional dan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Aini, Asma Nurul (Author), , Eni Setyowati, SE, M.Si (Author), , Nurul Huda, S.Ag., M.Ag (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah organisasi dengan mengacu pada filosofi kemampuan menghasilkan output yang optimal dengan input-nya yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat efisiensi Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah di Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari laporan keuangan publikasi tahunan Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah dari 6 Bank tersebut yaitu Bank BNI, Bank BTN, Bank BRI, Bank Muamalat,Bank Mega Syariah Indonesia, dan Bank Syariah Mandiri pada tahun 2008-2012. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis(DEA).Berdasarkan hasil perhitungan DEA, terdapat 4 bank yang menjadi obyek penelitian yaitu Bank BTN, Bank BRI, Bank Muamalat, dan Bank Mega Syariah Indonesia dalam kurun waktu 2008-2012 sudah termasuk efisien. Hal ini terlihat dari skor efisiensi yang sudah mencapai 100 persen, sementara 2 bank lain yaitu Bank BNI dan Bank Syariah Mandiri dalam kurun waktu 2008-2012 masih belum efisien. Hal ini terlihat dari skor efisiensi yang belum mencapai 100 persen, akan tetapi terdapat 1 bank yang sudah mendekati efisien yaitu Bank Syariah Mandiri karena dalam 5 tahun hanya 1 tahun saja yang mengalami inefisien. Bank yang mengalami inefisien paling tinggi adalah Bank BNI dengan inefisien 5 tahun yaitu tahun 2008-2012.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/31683/1/COVER.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31683/2/BAB_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31683/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31683/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31683/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31683/7/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31683/8/Daftar_pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31683/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31683/11/LAMPIRAN.pdf