Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, TingkatPengangguran dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011
Kemiskinan merupakan masalah yang menyangkut banyak aspek karena berkaitan dengan kurangnya pendapatan dan sumber daya produktif yang memadai untuk menjamin kelangsungan hidup; kelaparan, dan kekurangan gizi, kesehatan yang buruk, keterbatasan akses pendidikan dan pelayanan dasar lainnya, peningkata...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kemiskinan merupakan masalah yang menyangkut banyak aspek karena berkaitan dengan kurangnya pendapatan dan sumber daya produktif yang memadai untuk menjamin kelangsungan hidup; kelaparan, dan kekurangan gizi, kesehatan yang buruk, keterbatasan akses pendidikan dan pelayanan dasar lainnya, peningkatan morbiditas dan peningkaan kematian akibat penyakit, tunawisma dan perumahan yang tidak memadai, lingkungan yang tidak aman, dan diskriminasi sosial dan pengucilan (BPS, 2011). Penelitian ini akan melihat seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, pendidikan, dan kesehatan terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Timur pada tahun 2009-2011, dengan melihat peran dan kinerja pemerintah dalam mengatasi permasalahan kemiskinan yang terjadi di provinsi Jawa Timur. Model analisis yang digunakan adalah panel data dengan pendekatan Random Effect Model (REM) yang menggunakan data time series selama tiga tahun (2009-2011) dan data cross section 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi berkorelasi negatif dan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Timur. Dengan nilai koefisien pertumbuhan ekonomi sebesar -0,871315 yang memiliki arti bahwa setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen dapat menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 0,871315 persen. Tingkat pengangguran berkorelasi negatif dan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Timur. nilai koefisien tingkat pengangguran sebesar -0,165560 memiliki arti bahwa setiap kenaikan pengangguran sebesar 1 persen dapat menurunkan jumlah penduduk miskin sebesar 0,165560 persen, hal ini bertentengan dengan teori bahwa pengangguran berkorelasi positif dengan kemiskinan. variabel pendidikan yang diproksi dengan angka melek huruf (AMH) berkorelasi negatif terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Timur. nilai koefisien angka melek huruf (AMH) sebesar -0,687686 memiliki arti bahwa setiap kenaikan angka melek huruf (AMH) sebesar 1 persen dapat menurunkan jumlah penduduk miskin sebesar 0,687686 persen. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/31685/1/Halaman_Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/31685/3/BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/31685/5/BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/31685/7/BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/31685/8/BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/31685/11/BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/31685/14/Daftar_Pustaka.pdf https://eprints.ums.ac.id/31685/15/Naskah_Publikasi.pdf https://eprints.ums.ac.id/31685/16/Lampiran.pdf |