Pengaruh Proses Pemasakan Pada Cabai Besar (Capsicum Anunum L) Terhadap Kadar Vitamin C Dan Provitamin A (Β-Karoten)

Pendahuluan: Cabai adalah sayuran sekaligus rempah dapur yang hampir selalu hadir pada setiap hidangan. Sayur dari keluarga terong-terongan ini sangat populer di berbagai belahan bumi, termasuk Indonesia. Vitamin yang terkandung dalam cabai dan berguna bagi tubuh, salah satunya adalah vitamin C dan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Hudzaifah, Hudzaifah (Author), , Pramudya Kurnia, STP, M.Agr (Author), , Agung Setya Wardana, S.TP.,M.Si (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pendahuluan: Cabai adalah sayuran sekaligus rempah dapur yang hampir selalu hadir pada setiap hidangan. Sayur dari keluarga terong-terongan ini sangat populer di berbagai belahan bumi, termasuk Indonesia. Vitamin yang terkandung dalam cabai dan berguna bagi tubuh, salah satunya adalah vitamin C dan provitamin A ( β-karoten). Provitamin A dan vitamin C memiliki sifat yang mudah rusak terhadap panas, namun sifat larut yang berbeda yaitu vitamin C larut pada air sedangkan provitamin A larut pada minyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses pemasakan pada cabai besar hijau dan merah terhada kadar vitamin C dan Provitamin A. Tujuan : untuk mengetahui pengaruh proses pemasakan pada cabai besar hijau dan merah terhadap kadar vitamin C dan Provitamin A. Metode penelitian: penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 perlakuan, dengan 2 sampel beda, 2 ulangan kadar vitamin C dan 3 ulangan Provitamin A. Jenis sampel yang di gunakan cabai merah besar merah dan hijau. Kadar Vitamin C di tentukan dengan metode iodimetri dan Provitamin A ditentukan dengan metode spektrofotometri. Hasilnya di analisis dengan metode Anova satu arah. Hasil : rata-rata hasil Kadar Vitamin C yaitu cabai merah goreng 1,23%, cabai hijau goreng 1,42%, cabai merah rebus 1,49% dan cabai hijau rebus 1,52%. Rata-rata hasil kadar provitamin A yaitu cabai merah goreng 0,25 μg/g dan cabai hijau goreng 0.23 μg/g dan cabai merah rebus 0,39 μg/g dan cabai hijau rebus 0,55 μg/g Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh proses pemasakan (digoreng dan direbus) pada cabai besar terhadap vitamin C sedangkan pada uji hubungan proses pemasakan ( digoreng dan direbus) pada cabai besar terhadap provitamin A.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/31764/1/Halaman_depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31764/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31764/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31764/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31764/6/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31764/7/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31764/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31764/11/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31764/12/Naskah_publikasi.pdf